Logo ABC

COVID-19: Program Belajar Bahasa Indonesia di Australia Terancam Batal

Program ACICIS telah mengirimkan ribuan pelajar Australia untuk belajar dan bekerja di Indonesia sejak tahun 1994.
Program ACICIS telah mengirimkan ribuan pelajar Australia untuk belajar dan bekerja di Indonesia sejak tahun 1994.
Sumber :
  • abc

Menurutnya, sejauh ini Pemerintah Australia telah memahami manfaat dalam mengirimkan siswanya untuk belajar di negara Asia Pasifik, seperti program New Colombo Plan, yang diluncurkan tahun 2014.

DAVID HILL
Profesor David Hill melihat pentingnya lebih banyak pelajar Australia untuk belajar di Indonesia agar memahami negara tersebut dari dalam.

Koleksi pribadi

Hanya saja, pandemi COVID-19 turut menghambat dan mengancam keberadaan lembaga-lembaga studi, seperti salah satunya ACICIS, untuk mengirimkan pelajar Australia ke Indonesia.

Liam dari ACICIS mengatakan telah banyak dukungan agar ACICIS bisa terus menjadi jembatan yang membangun hubungan "people to people", atau di tingkat individu antar warga kedua negara.

Untuk mempertahankan organisasi tersebut, salah satu strategi yang dilakukan ACICIS adalah menggalang dana dengan target sebesar AU$150,000, atau Rp1,4 milyar.

Namun, menurut Liam, penggalangan dana yang hingga kini sudah mengumpulkan sekitar AU$20,000, atau sekitar Rp196 juta, dari para alumni tidaklah cukup untuk terus membayar gaji para karyawan dan keperluan infrastruktur lainnya selama satu tahun.

"Kami masih akan membutuhkan bantuan dari Pemerintah dan pihak universitas juga," katanya.

Liam mengaku jika ia terus berkomunikasi dengan Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT) dan Departemen Pendidikan Australia.

Ia juga menjelaskan 25 universitas di Australia juga ikut serta agar bisa mencari pendapatan tambahan tahun ini, meskipun sekarang adalah saat yang sulit juga untuk universitas di Australia.

Simak berita lainnya di ABC Indonesia.