Rekaman Video Ungkap George Floyd Katakan Tidak Bisa Bernapas 20 Kali

Polisi injak kepala George Floyd.
Sumber :
  • aljazeera.com

VIVA – Pengadilan merilis transkrip terbaru dari rekaman video kamera tubuh polisi yang terlibat dalam pembunuhan George Floyd. Dalam transkrip itu terungkap bahwa Floyd berulang kali mengatakan kepada Derek Chauvin, oknum polisi yang menindih lehernya, bahwa dia tidak bisa bernapas. 

Tragedi Kematian Vina Viral Lagi, Hotman Paris Siap Bantu Ungkap Kasusnya

Transkrip rekaman video itu mengungkapkan lebih dari 20 kali Floyd mengatakan bahwa dia tidak bisa bernapas. Hal itu diketahui dari rekaman kamera tubuh dari mantan perwira Thomas Lane, salah satu polisi yang tertuduh membunuh Floyd. 

Namun, Derek Chauvin, yang berlutut di leher George Floyd selama 8 menit, mengabaikannya. Derek menolak permohonan Floyd saat ia meminta untuk melonggarkan tekanan pada lehernya. 

Kata Polisi Film Kasus Vina Cirebon Tak Sajikan Fakta Secara Menyeluruh

"Kau akan membunuhku, kawan," kata Floyd setelah dia diborgol dan diletakkan di tanah, seperti dilansir dari New York Post

“Lalu berhenti bicara, berhenti berteriak. Dibutuhkan banyak oksigen untuk berbicara," ucap Derek Chauvin menjawab perkataan dari Floyd. 

Warga Israel Tega Blokir dan Hancurkan Bantuan untuk Gaza, Pemerintah AS: Sangat Disayangkan!

Baca juga: Aksi Heroik Bocah Perempuan Ini Berhasil Gagalkan Penculikan Anak

Transkrip percakapan itu dipublikasikan pada hari Rabu sebagai bagian dari permintaan Lane agar dakwaannya dicabut.

Saat itu, Lane memegang kaki Floyd selama penangkapan itu berlangsung. Ia mengaku sempat bertanya kepada Chauvin apakah perlu membalikkan tubuh Floyd agar ia dapat bernapas. Tetapi Chauvin mengatakan tidak. 

Earl Grey, pengacara Lane, mengatakan dalam memorandum hari Rabu bahwa tidak ada alasan untuk menuntut kliennya.

"Lane tidak punya dasar untuk percaya bahwa Chauvin salah dalam membuat keputusan itu (tidak membalikkan tubuh Floyd)," kata Grey. 

Seperti diketahui, Chauvin telah didakwa dengan pembunuhan tingkat dua, pembunuhan tingkat tiga dan pembunuhan. Sedangkan Lane, Kueng dan Tou Thao dituduh membantu dan bersekongkol dalam pembunuhan tingkat dua dan pembunuhan.
 

VIVA Militer: Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan

Erdogan Kutuk Percobaan Pembunuhan Brutal terhadap Perdana Menteri Slovakia

Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengatakan pada hari Rabu, 15 Mei 2024 bahwa dia mengecam keras upaya pembunuhan keji terhadap Perdana Menteri Slovakia Robert Fico.

img_title
VIVA.co.id
16 Mei 2024