Ada Risiko Banyak Negara Lelah Hadapi Corona kerena Tekanan Ini

Suasana Kota New York di tengah pandemi virus corona
Sumber :
  • tvOne / Yanri Subekti

VIVA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa pandemi Virus Corona atau COVID-19 kemungkinan akan terjadi lebih panjang dari perkiraan. Hal ini diungkap setelah komite darurat WHO menggelar evaluasi krisis pandemi.

COVID-19 di Jakarta Naik Lagi, Total Ada 365 Kasus

Bahkan, dalam sebuah pernyataan, WHO menyebut komite tersebut menyoroti durasi panjang pandemi COVID-19 saat ini menimbulkan risiko munculnya kelelahan suatu negara dalam merespons penanganan virus ini. Hal itu terjadi karena tekanan sosial dan ekonomi dampak dari pandemi ini dirasakan di berbagai negara begitu besar.

"WHO terus menilai bahwa tingkat risiko global dari COVID-19 masih sangat tinggi," kata pernyataan WHO, seperti dikutip Channel News Asia, Minggu 2 Agustus 2020.

Kasus COVID-19 di DKI Jakarta Naik Sejak November 2023

Baca juga: 9 Negara yang Ekonominya Dihantam Krisis Digerogoti Corona

Virus Corona baru ini telah menewaskan sebanyak 680 ribu orang dan menginfeksi hingga 17,6 juta orang sejak wabah itu muncul di China untuk pertama kalinya pada Desember 2019. 

Pakar Imbau, Waspadai Pandemi Disease X, Mematikan Dibanding COVID-19

Tidak, mengherankan panel tersebut dengan suara bulat setuju bahwa pandemi ini merupakan PHEIC atau Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia.

Beberapa negara di dunia telah memberlakukan penguncian ketat dalam upaya mengendalikan penyebaran penyakit pernapasan. Panel tersebut mendesak WHO untuk mendukung negara-negara dalam mempersiapkan peluncuran terapi dan vaksin yang terbukti efektif. 

WHO pun Diminta perlu memberikan panduan yang pragmatis dalam tentang manajemen COVID-19 untuk mengurangi risiko kelelahan penanganan COVID karena tekanan ekoniminya besar. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya