Muslim Latin di AS Banyak, Dibesarkan oleh Para Mualaf

Source : Republika
Source : Republika
Sumber :
  • republika

"Banyak orang Kuba akan mengenali nama ayah saya, saya sama seperti orang Kuba. Tapi ketika orang melihat saya, mereka melihat hijab saya lebih dulu dan bukan orang Kuba," kata Roraima. 

Roraima dibesarkan dalam rumah tangga Katolik dan bangga dengan keyakinannya saat kecil, tetapi setelah dia mulai mengajukan pertanyaan di sekolah menengah dan perguruan tinggi, dia jatuh cinta pada Islam.

"Saya bahkan ingin menjadi biarawati pada suatu saat, iman selalu memainkan peran penting dalam hidup saya. Hanya saja sekarang, saya percaya pada Islam karena memiliki jawaban yang saya cari," jelasnya.

Roraima termasuk dalam 56 persen Muslim Latin yang pindah dari Katolik. Sisanya umumnya berpindah dari agama Protestan atau kehidupan sekuler atau ateis, kata sebuah laporan tahun 2017 tentang Muslim Latin di AS yang diterbitkan dalam Journal of Race, Ethnicity and Religion.

Keluarga mungkin mengerutkan kening pada anggota yang meninggalkan keyakinan mereka sejak lahir, dan ibu Roraima tidak berbeda. Tapi Roraima mengatakan dia menjelaskan bahwa dia tidak melupakan asuhan dan budayanya.

"Dalam budaya Kuba, wanita pasti senang dirayakan oleh pria, ketika saya berhenti memedulikan itu dan masuk Islam, harga diri saya naik, saya orang Kuba dan agama saya adalah Islam. Bagi saya, mereka adalah hal yang sangat berbeda," jelasnya.

Dia mewariskan nilai-nilai itu kepada putrinya. Kanar mengatakan dia berpikir bahwa dia dapat berhubungan baik dengan Muslim dan Kuba karena warisan dan keyakinannya.