Muslim Latin di AS Banyak, Dibesarkan oleh Para Mualaf

Source : Republika
Source : Republika
Sumber :
  • republika

"Ketika (orang Kuba) pertama kali melihat saya, mereka tidak pernah berpikir bahwa saya orang Kuba atau bahwa saya dapat berbicara bahasa Spanyol sehingga mereka memandang saya seperti orang luar," katanya.

"Ketika mereka mengetahui bahwa saya dapat berbicara bahasa Spanyol, itu seperti mereka dapat berhubungan dengan saya pada tingkat yang baru dan hijab saya tidak penting lagi," ujarnya. 

Tony Meyer, pemilik Vicky Bakery, mengenang bahwa bahasa tersebut memperkuat hubungannya dengan Kanar. "Kami memiliki koneksi tambahan di luar dia hanya bekerja untuk saya. Dia berbicara dengan saya dalam bahasa Spanyol dan kami memiliki kesamaan," jelasnya.

Wilfredo Ruiz, Direktur Komunikasi Dewan Hubungan Amerika-Islam cabang Florida adalah seorang Latino yang masuk Islam. Dia setuju bahwa bahasa membuatnya tetap terhubung dengan komunitas Latin setelah dia masuk Islam.

Budaya dan bahasa bercampur selama berabad-abad pemerintahan Muslim di Semenanjung Iberia. "Bahasa sudah ada sejak bertahun-tahun lalu, dan kamu akan melihat banyak kesamaan antara bahasa Spanyol dan Arab," kata Ruiz.

"Mungkin itu alasan lain mengapa banyak orang Latin merasakan hubungan dengan bahasa Arab dan Islam," ujarnya. 

Ibu Kanar, Roraima berusia 66 tahun melarikan diri ke Miami bersama keluarganya pada usia 5 tahun setelah Fidel Castro menggulingkan pemerintahan Fulgencio Batista pada tahun 1959. Ayahnya pernah menjabat sebagai jenderal di bawah Batista.