Logo DW

NASA dan ESA Kolaborasi Misi Pertahanan Bumi dari Tabrakan Asteroid

ESA – Science Office
ESA – Science Office
Sumber :
  • dw

Impak tabrakan, diharapkan akan mengerem kecepatan orbiter Didymoon dari 17 sentimeter per detik hingga setengah milimeter per detik. Para ilmuwan mengatakan, perubahan sekecil itu cukup untuk mengubah rotasi asteroid kecil itu sekitar 200 detik.

Ini sudah mencukupi bagi para ilmuwan, untuk memungkinkan mereka melakukan pengukuran perubahannya dengan teleskop dari bumi. Ini merupakan eksperimen penting, untuk melakukan asesmen apakah mungkin mengubah trayektori asteroid berbahaya, yang mengancam menabrak bumi.

Lubang kawah tabrakan, juga memberikan informasi kepada ilmuwan, mengenai komposisi material di permukaan maupun di bawah permukaan asteroid. Dengan mengetahui komposisi ini, ilmuwan akan dapat memahami, tindakan apa yang harus diambil untuk mengalihkan orbit asteroid batuan semacam Dimorphos.

Misi HERA

Wahana antariksa Hera dari ESA direncanakan akan diluncurkan pada Oktober 2024, dan diharapkan tiba di orbiter asteroid ganda akhir 2026. Wahana ini akan melakukan survey jarak dekat "Didymoon," selama minimal enam bulan. Hera juga membawa dua sateit kecil yang disebut CubeSats.

CubeSats bertugas meneliti bagian dalam asteroid, dengan memindai bentuk kawah yang terbentuk dari tabrakan DART. Dengan informasi yang dikumpulkan, ilmuwan akan dapat membuat desain pengalihan trayektori asteroid dalam misi di masa depan.

Misi kolaborasi ini terutama bertujuan menaksir massa Didymoon dengan akurasi hingga 90%. Lazimnya pengukuran massa benda langit dilakukan dengan melacak efek gravitasi pada trayektori wahana luar angkasa.