Wajah Turki di Bawah Erdogan

Source : Republika
Source : Republika
Sumber :
  • republika

Rubin yang berfokus pada Turki, Iran dan Timur Tengah, kata Elan, termasuk salah satu yang memperingatkan keberadaan dan tren yang diambil Turki. 

Kekuatan pendorong di balik pembentukan kembali Turki menurutnya, adalah pemimpin negara dari Turki itu sendiri. Khususnya, ketika Recep Tayyip Erdogan yang menjabat di pemerintahan, digambarkan Rubin sebagai seorang pria ‘jihadis’ dalam setelan bisnis.  

Lebih lanjut, Rubin berpendapat jika Arab Saudi adalah kebangkitan gerakan Islam pada abad kedua puluh. Namun, pada abad selanjutnya, Turkilah yang bertujuan untuk mengambil peran tersebut. 

"Dari wawancara saya dengan Rubin, yang dapat Anda lihat, beberapa kesimpulan menonjol terkait transformasi Turki. Pertama, Erdogan memulai rencana yang diperhitungkan untuk memasukkan ide-ide Islam ke dalam masyarakat Turki,’’ kata Elan.

Kedua, kampanye Erdogan bersifat inkrementalis, yang berupaya membentuk kembali institusi dan sistem hukum dari dalam, tetapi juga oportunistik. Selain mengeksploitasi dalih, untuk membungkam perbedaan pendapat. ‘’Terakhir, sangat penting untuk menyadari bahwa otoritarianisme Erdogan sekarang sedang bergerak menuju kediktatoran,’’ tuturnya.

Dia menegaskan, dalam sistem perebutan kekuasaan yang lebih besar ini, ada sarana untuk mencapai tujuan akhir. Utamanya, dalam menciptakan masyarakat Islam.

Dengan kata lain, rezim-rezim Islamis di Iran, Arab Saudi, Afghanistan dan di tempat lain menurut Elan, masih bercita-cita, dan terkadang mencapai, kekuatan totaliter.