Logo DW

Kisah WNI Disapa Ni Hao di Jerman: Apakah Bentuk Diskriminasi?

Privat
Privat
Sumber :
  • dw

Sebagai warga Indonesia berdarah Tionghoa, saya di Jerman sering dikira warga Tiongkok. Dikatai "Ni Hao" oleh orang asing bukanlah pengalaman baru. Apakah ini selalu merupakan bentuk diskriminasi? Oleh Stephanie Tanus.

Sebagai warga Indonesia yang kebetulan berdarah Tionghoa dan dikaruniai mata yang lumayan sipit, dianggap sebagai warga negara Tiongkok bukan lagi sesuatu yang asing bagi saya. Selama hampir 5 tahun menempuh studi di Jerman, kebanyakan orang yang saya temui di sini selalu menduga bahwa saya datang dari negeri tirai bambu tersebut.

Di posisi kedua adalah negara Jepang, diikuti dengan negara-negara Asia yang lebih ternama lain di Eropa seperti Korea Selatan, Vietnam dan Thailand.

Saya tidak mempermasalahkan bahwa kebanyakan orang di Jerman tidak mengenal negara Indonesia, dan wajah saya sekilas memang terlihat seperti warga negara Tiongkok pada umumnya. Malahan tidak sedikit saya mengalami sebuah insiden di Jerman ketika pelajar Tiongkok menghampiri saya dan langsung bercakap-cakap dengan bahasa Mandarin.

Dengan wajah malu-malu saya mengeluarkan frasa andalan saya yang sudah saya pelajari khusus untuk menangkis permasalahan macam ini: “Dui bu qi, wo bu hui shuo zhong wen. Wo cong yin du ni sia lai” (maaf, saya tidak bisa berbahasa mandarin. Saya datang dari Indonesia).

Kebanyakan peranakan Asia yang tumbuh besar di Jerman mungkin sudah muak dengan pertanyaan “Kamu datang dari mana?”. Untuk saya yang memang pendatang, pertanyaan tersebut adalah makanan sehari-hari yang setidaknya untuk saya bukanlah sebuah hinaan. Asalkan orang tersebut bertanya baik-baik dan memang terlihat memiliki rasa penasaran yang tinggi, saya selalu menjelaskan mengapa saya datang dari Indonesia, namun berwajah Tionghoa dan entah bagaimana memiliki nama depan Eropa, Stephanie.

Ketika dikatai Ni Hao