Logo ABC

3 Kelompok Warga Sering Jadi Target Rasisme di Media Australia

Nayma Bilal mengatakan Muslimah, khususnya yang memakai jilbab atau niqab, seringkali negatif di media.
Nayma Bilal mengatakan Muslimah, khususnya yang memakai jilbab atau niqab, seringkali negatif di media.
Sumber :
  • abc

A woman wearing glasses standing next to a big tree Rona Glynn-Mcdonald mengatakan media perlu berpacu untuk bisa melaporkan perubahan pandangan generasi muda soal keberagaman di Australia. (Koleksi pribadi)

"Mikroagresi rasial dan nada halus rasis yang ada di banyak laporan berita dan wawancara atau cara orang-orang menggambarkannya menunjukkan hal itu," ujarnya.

"Warga Australia Non-Pribumi sangat tidak paham dengan kehidupan, sejarah dan budaya kami, dan saya pikir itu tercermin dalam cara pelaporan media dan ini menjadi cerminan masih adanya perpecahan di Australia."

Rona juga mengatakan warga Aborigin sebagai korban "merusak" persepsi masyarakat umum dan "berbahaya" bagi kaum muda dalam aspirasi mereka untuk masa depan.

Kurangnya keberagaman dalam media di Australia A control board in front of a television studio with two people on a stage. Kebanyakan orang-orang yang bekerja di media tidak mencerminkan keberagaman yang ada di Australia, karena masih didominasi kulit putih. (Pikist)

Jennifer juga mengatakan media Australia terus "didominasi oleh orang kulit putih" dan gagal mencerminkan keragaman budaya dan bahasa di Australia.

Delapan puluh sembilan persen dari artikel bernada rasis ditulis oleh orang-orang dari latar belakang Anglo-Celtic atau Eropa, menurut laporan "All Together Now"

"Mulai dari jurnalis, presenter, produser dan hingga eksekutif di media, dan yang mengambil keputusan mungkin tidak menyadari jika mereka buta akan budaya," ujarnya.

"Beberapa rasisme mungkin berlanjut, meski mereka tidak berniat melakukannya."