Pernah Dipuji WHO, Malaysia Kini Harus Lockdown Sampai Agustus
- abc
Seiring dengan kasus COVID-19 yang terus meningkat, Pemerintah Malaysia mengumumkan pembatasan pergerakan warganya sejak awal pekan lalu dan perjalanan antarnegara bagian telah dilarang.
Malaysia Terapkan Lockdown
Malaysia menerapkan keadaan darurat nasional sampai 1 Agustus. Sebelumnya WHO memuji Malaysia yang dianggap efektif menangani pandemi. Namun sejak pemilihan di Sabah angka kasus positif terus meningkat
Yang Dipertuan Agung Malaysia Al-Sultan Abdullah menetapkan keadaan darurat yang diusulkan oleh Perdana Menteri Muhyidin Yassin,
Ini adalah keadaan darurat yang diberlakukan di Malaysia pertama kalinya sejak negeri itu merdeka.
Dengan keadaan darurat sampai setidaknya 1 Agustus tersebut, parlemen telah dibubarkan dan kabinet akan mendapatkan kekuasaan khusus.
"Pemerintah memprioritaskan masalah kesehatan dibandingkan demokrasi, karena dengan pemberlakuan keadaan darurat, parlemen tidak perlu bersidang, sehingga panggung bagi demokrasi tidak ada," kata Tengku Nur Qistina, peneliti senior dari Institute of Strategic and International Studies kepada ABC.
"Dukungan bagi kepemimpinan Perdana Menteri Muhyidin dipertanyakan."
Menurut keterangan PM Muhyidin, sistem layanan kesehatan sekarang ini kewalahan menghadapi COVID-19, sehingga perlu adanya lockdown lagi selama dua minggu dan perbatasan perjalanan antar negara bagian.
"Situasi sekarang ini sangat mengkhawatirkan. Sistem layanan kesehatan kita menghadapi tekanan berat, lebih berat dari masa lalu sejak dimulainya pandemi," kata PM Muhyidin.