Logo DW

Akankah Arab Saudi Jadi Medan Pertempuran Drone Berikutnya?

Mosa"ab Elshamy/AP Photo/picture alliance
Mosa"ab Elshamy/AP Photo/picture alliance
Sumber :
  • dw

Analis tersebut percaya bahwa serangan ini adalah bagian dari kampanye Iran untuk menekan pemerintahan baru Biden guna mencabut sanksi terhadap negara itu dan kembali ke kesepakatan nuklir Iran 2015 yang disepakati dengan pemerintahan Obama, yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).

Mantan presiden Donald Trump menarik AS keluar dari kesepakatan pada 2018, dan menerapkan sanksi "tekanan maksimum" terhadap Teheran. Saat ini, Iran berada di bawah tekanan ekonomi yang sangat besar, dan akan berdampak pada pemilihan presiden Iran yang dijadwalkan pada bulan Juni. Akibatnya, para analis mengatakan bahwa kepemimpinan Iran ingin supaya Presiden AS Joe Biden secepat mungkin kembali ke JCPOA.

Melintasi 'garis merah'?

"Tujuan Iran adalah menghapus sanksi," kata Malik. "Jadi, mereka berusaha menekan di tiga area utama," termasuk di pengayaan uranium yang pada akhirnya dapat digunakan untuk membuat senjata nuklir, serta melakukan latihan dengan rudal dan drone. "Ini juga termasuk memberikan lebih banyak tekanan pada sekutu AS seperti Arab Saudi," ujarnya.

"Bagi Iran, status quo tidaklah berkelanjutan dan, diam-diam, ada pemahaman di antara semua pihak yang terlibat bahwa Iran harus terus menekan," Justin Bronk, seorang peneliti di Royal United Services Institute, sebuah wadah pemikir kebijakan pertahanan yang berbasis di London, mengatakan kepada DW.

Tapi semua itu mesti dilakukan tanpa melampaui garis merah Amerika, apalagi sampai membunuh warga negara Amerika, yang akan memaksa AS melakukan tanggapan militer terhadap Iran. "Ini adalah sesuatu yang tidak ingin mereka lakukan," ujar Bronk.

Bronk, yang juga ahli pertahanan udara, mengatakan drone bersenjata yang dikenal sebagai "amunisi terapung" sangat cocok untuk ini. Pesawat nirawak ini harganya relatif murah dan dapat dibuang, dan dapat membawa sekitar 30 kilogram bahan peledak. Jumlah ini cukup untuk membuat kerusakan dan mungkin membunuh, tetapi potensi daya rusaknya terbatas. "Semuanya dikalibrasi dengan cermat," katanya.