Penampakan Aung San Suu Kyi Usai Kudeta Militer Myanmar 

Aung San Suu Kyi salam tiga jari bentuk protes pada kudeta militer.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Aung San Suu Kyi pemimpin sipil Myanmar yang digulingkan pihak militer menghadapi pengadilan pada Senin, 1 Maret 2021. Melalui tautan video Suu Kyi terlihat pertama kali oleh pengacaranya sejak kudeta militer satu bulan lalu yang memicu protes besar.

5 Angkatan Laut dengan Armada Terbanyak di Asia Tenggara, Posisi Indonesia Mencengangkan

Dilansir dari Channel News Asia, pada Selasa 2 Maret 2021, penampilan Aung San Suu Kyi terjadi ketika para demonstran turun ke jalan di seluruh negeri untuk menentang junta militer sejak Minggu yang mengakibatkan kerusuhan paling mematikan sejak kudeta.

Diketahui, berdasarkan laporan dari Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) setidaknya 18 orang tewas pada Minggu ketika pasukan militer dan polisi menembakkan peluru tajam ke arah demonstran di kota-kota di Myanmar.

Ritual Mistis Junta Myanmar Tak Mempan! Rathedaung Jatuh ke Tangan Sekelompok Bersenjata Etnis

Adapun dalam persidangan itu, Aung San Suu Kyi, yang kini berusia 75 tahun, tampak sehat selama menjalani sidang menurut pengacaranya Khin Maung Zaw.

Aung San Suu Kyi mendapatkan tuduhan tambahan dari hukum pidana era kolonial Myanmar, yang melarang sebarkan informasi yang dapat menyebabkan ketakutan atau kekhawatiran, yang diajukan terhadapnya selama persidangan.

Apa Beda Junta Militer dengan Kudeta? Ini Jawabannya

Pengacara Aung San Suu Kyi, Min Min Soe mengatakan kliennya para persidangan tersebut meminta untuk melihat tim hukumnya selama persidangan melalui tautan video. Dan untuk sidang berikutnya dijadwalkan pada 15 Maret 2021.

Sementara itu, Aung San Suu Kyi ditahan di Naypyidaw, kota yang terpencil dan jauh dari Ibu Kota negara, pada hari kudeta, dan sejak itu Aung San Suu Kyi tidak muncul lagi di depan umum.

Militer yang telah membenarkan kudeta tersebut, menyatakan mengakhiri eksperimen demokrasi selama satu dekade, dengan membuat tuduhan tidak berdasar tentang kecurangan yang meluas dalam pemilihan nasional November lalu.

Adapun, Liga Nasional untuk Demokrasi yang pimpin oleh Aung San Suu Kyi memenangkan pemilu tersebut dengan telak.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya