69 TKI yang Dideportasi dari Malaysia Positif COVID-19

69 TKI yang dideportasi dari Malaysia positif COVID-19
Sumber :
  • VIVA/Ngadri

VIVA – Sebanyak 69 orang tenaga kerja indonesia (TKI) yang dideportasi dari Malaysia pada tanggal 11 Maret 2021 dan terkonfirmasi COVID-19. 69 orang ini diketahui terkonfirmasi positif COVID-19 setelah dilakukan tes swab PCR oleh Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Provinsi Kalbar.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar dr Horisson mengatakan, pada tanggal 11 Maret 2021 ada sebanyak 77 orang tenaga kerja Indonesia yang dideportasi oleh negara Malaysia melalui Pos Lintas Batas Negara Entikong. Dari 77 orang yang di deportasi sebanyak 69 orang terkonfirmasi COVID-19 setelah menjalani swab PCR.

"Dari 69 orang yang terkonfirmasi COVID-19, ada yang dari luar Kalbar. Yaitu dari Provinsi Nusa Tenggara Barat 13 orang, Jawa Timur 4 orang,  DKI Jakarta 3 orang, Jawa Tengah 1 orang, Makassar 1 orang, Jokjakarta 1 orang dan Kalbar 46 orang," ujar Horisson kepada VIVA pada Minggu, 14 Maret 2021.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Ia mengatakan, 46 orang yang berasal dari Kalimantan Barat berada di Kabupaten Sambas 18, Bengkayang 8 Pontianak 5 Mempawah 4  Landak 4 orang, Singkawang 4 orang dan Kubu Raya 3 orang. Kemudian sebanyak 46 orang tersebut sudah di pulangkan ke kabupaten kota masing-masing.

"Sementara 23 orang yang dari luar Kalbar, saat ini di isolasi di Upelkes Dinas Kesehatan Kalbar,"ujarnya.

PM Singapura Lee Hsien Loong Mundur dari Jabatan, Ini Sosok Penggantinya

Lanjut Horisson, kepulangan TKI dari Malaysia mesti menjadi perhatian penting lantaran angka keterjangkitannga pasti tinggi dan warga Indonesia bisa tertular di sana lalu mereka pulangkan. Pemeriksaan di bandara dan pelabuhan perlu diperketat.

"Kalau ternyata jalur darat PLBN (Pos Lintas Batas Negara) itu pintu masuk yang membahayakan," tuturnya.

Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Rahmat Bagja

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Ketua Bawaslu RI mengatakan bahwa Pilkada Serentak 2024 berbeda dan jauh lebih kompleks dibandingkan dengan penyelenggaraan pilkada serentak sebelumnya.

img_title
VIVA.co.id
22 April 2024