Taliban Terus Berkelit Soal Jaminan Hak Perempuan di Afghanistan

Pejuang hak perempuan dan aktivis sipil melakukan protes kepada Taliban di Kabul
Sumber :
  • ANTARA/Reuters

VIVA – Taliban lagi-lagi tidak mampu memberikan komitmen untuk menghormati hak perempuan dan anak perempuan atas pendidikan di Afghanistan, meskipun ada tuntutan internasional untuk mengizinkan semua anak Afghanistan kembali ke sekolah. Menteri Luar Negeri Afghanistan telah memohon hubungan baik kepada dunia, tetapi menghindari membuat komitmen tegas pada pendidikan anak perempuan. 

“Masyarakat internasional perlu mulai bekerja sama dengan kami. Dengan ini, kami akan dapat menghentikan rasa tidak aman dan pada saat yang sama, kami akan dapat terlibat secara positif dengan dunia,” kata Menteri Luar Negeri sementara Taliban, Mullah Amir Khan Muttaqi, di sebuah acara yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Konflik dan Kemanusiaan di Institut Doha untuk Studi Pascasarjana, dilansir Aljazeera, Rabu 13 Oktober 2021.

Pemerintahan Taliban telah berusaha mendapat pengakuan dan membangun hubungan dengan negara-negara lain untuk membantu mencegah krisis ekonomi di Afghanistan, hampir dua bulan setelah Taliban mengambil kekuasaan.

Namun Taliban sejauh ini menolak mengizinkan anak perempuan kembali ke sekolah menengah, yang merupakan salah satu tuntutan utama masyarakat internasional. Bulan lalu, Taliban menyatakan akan membuka sekolah di atas kelas enam hanya untuk anak laki-laki.

Muttaqi mengatakan Pemerintahan Emirat Islam Taliban bergerak dengan hati-hati, dan baru berkuasa selama beberapa minggu sehingga tidak dapat diharapkan untuk menyelesaikan reformasi yang masyarakat internasional tidak dapat terapkan dalam 20 tahun.

“Mereka memiliki banyak sumber keuangan dan mereka memiliki dukungan internasional yang kuat, tetapi pada saat yang sama Anda meminta kami untuk melakukan semua reformasi (hak perempuan) dalam dua bulan?” dia berkata.

Pemerintahan Taliban telah mendapat kecaman terus-menerus atas kebijakannya yang menolak pendidikan anak perempuan. 

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengatakan Taliban telah melanggar janji untuk menjamin hak-hak perempuan dan anak perempuan, dan tidak mungkin ekonomi dapat diperbaiki jika perempuan dilarang bekerja.

Ustaz Khalid Basalamah: Orangtua Gak Wajib Kasih Nafkah ke Anak Laki-laki Jika Sudah Baliqh

Para perempuan Afghanistan.

Photo :
  • Istimewa

Muttaqi telah berulang kali meminta Amerika Serikat untuk mencabut pembekuan aset Afghanistan lebih dari US$9 miliar dari cadangan bank sentral Afghanistan, yang disimpan di luar negeri.

2 Pria yang Buat Remaja Perempuan 16 Tahun Tewas di Hotel Jaksel Terancam 20 Tahun Bui

Dia mengatakan pasukan Taliban memiliki kendali penuh atas negara itu dan mampu mengendalikan ancaman dari Negara Islam di Provinsi Khorasan, pejuang ISKP (ISIS-K) yang telah mengklaim serangkaian serangan mematikan dalam beberapa pekan terakhir, termasuk pengeboman pekan lalu di sebuah masjid Syiah. masjid di utara kota Kunduz.

Jasad Wanita Open BO yang Dibunuh Hanyut Dibuang di Kali Bekasi Hingga ke Pulau Pari
Ilustrasi Gambar Bendera PBB di Venezuela (Doc: AP Photo)

Komisaris HAM PBB Kecam Perihal Hukum yang Mewajibkan Hijab di Iran

Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat, 26 April 2024 lalu mengecam laporan Iran tentang ketatnya penegakan undang-undang Hijab

img_title
VIVA.co.id
28 April 2024