Kapal Perang AS Lagi-lagi Melintas di Selatan Taiwan

Ilustrasi Kapal perusak peluru kendali Angkatan Laut AS.
Sumber :
  • Navy.mil

VIVA – Kapal perang Amerika Serikat, pada Selasa 23 November 2021, lagi-lagi berlayar melintasi Selat Taiwan yang sensitif, yang menurut militer AS sebagai kegiatan rutin namun aksi AS itu selalu membuat China geram.

Joe Biden Dikecam karena Diam Saat Israel Menghadapi Ancaman Surat Perintah Penangkapan

Pemerintah China yakin bahwa Washington sedang berupaya menyulut ketegangan kawasan.

Angkatan Laut AS mengatakan kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh Burke, Milius, melakukan "melintasi secara rutin Selat Taiwan" melalui perairan internasional sesuai dengan hukum internasional.

Konsumen Tes Konsumsi BBM Wuling Alvez, Segini Hasilnya 

"Transit kapal via Selat Taiwan mencerminkan komitmen AS terhadap Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka. Militer AS mengudara, berlayar, dan beroperasi di mana saja yang diizinkan hukum internasional," katanya.

Sementara itu, belum ada tanggapan langsung dari China.

Elon Musk Mendadak Bertemu Pejabat Nomor 2 China di Beijing

Militer China pada Oktober mengecam AS dan Kanada lantaran mengerahkan kapal perang untuk melintasi Selat Taiwan, menyebut tindakan negara-negara itu sebagai ancaman bagi perdamaian dan stabilitas kawasan.

China menyatakan Taiwan, yang memiliki pemerintahan demokratis, sebagai wilayahnya dan kerap mengelar misi angkatan udara ke zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan selama setahun terakhir, yang menuai amarah Taipei.

AS, seperti kebanyakan negara lainnya, tidak menjalin hubungan diplomatik resmi dengan Taiwan namun menjadi pendukung sekaligus pemasok senjata terpenting bagi Taipei.

Beijing menganggap Taiwan sebagai isu terpenting dan paling sensitif dalam hubungannya dengan Washington.

Kapal milik angkatan laut AS diperkirakan transit di selat tersebut setiap bulannya sehingga membuat Beijing geram.

Sejumlah sekutu AS terkadang juga mengirim kapal-kapal mereka melintasi selat tersebut, seperti yang pernah dilakukan Inggris pada September. (Ant/Antara)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya