Logo ABC

Warga Australia Jadi Korban Penipuan Kripto Gara-gara Terkesan Iklan

Tiga korban penipuan mata uang kripto di Australia, telah menderita kerugian mulai dari ribuan hingga ratusan ribu dolar.  (ABC News)
Tiga korban penipuan mata uang kripto di Australia, telah menderita kerugian mulai dari ribuan hingga ratusan ribu dolar.  (ABC News)
Sumber :
  • abc

Bank Sentral Irlandia kemudian mengeluarkan peringatan tentang adanya penipuan yang menyamar sebagai Druid ICAV.

Tapi peringatan ini datang beberapa bulan setelah Emma dan Hugo menyetorkan uangnya untuk "diinvestasikan".

Para penipu sebelumnya menawarkan saham palsu kepada Hugo di Coinbase, pertukaran mata uang kripto internasional yang terkenal.

Dia mengaku berbicara dengan lima orang berbeda dari apa yang dianggapnya sebagai staf perusahaan Druid ICAV.

"Mereka memberikan bukti pendaftaran. Kami mencari di Google apakah ini penipuan, ternyata tidak ada yang muncul," jelasnya.

Setelah Hugo memasukkan uangnya ke dalam Coinbase, Emma memutuskan untuk ikut serta.

"Saya pikir semuanya sah. Saya ihat Hugo telah melakukannya dengan baik," kata Emma.

“Banyak kisah sukses tentang kripto. Banyak yang menghasilkan 2000 persen dalam beberapa bulan," ujarnya.

"Saya menginvestasikan AU$50.000 dan kemudian menambahkan AU$15.000 lagi," kata Emma.

Dia mengatakan orang yang dianggapnya "broker" itu "terdengar sangat percaya diri".

Saat Emma mencoba menambah investasi di saham Coinbase sebesar AU$7.000, transaksinya tidak berhasil.

Dia kemudian menemukan akunnya telah ditutup.

Pada saat yang sama, Hugo pun mulai mempertanyakan investasi mereka.

"'Saya merasa aneh dengan cara mereka berbicara yang terdengar adanya aksen tertentu,'" katanya.

Setelah meminta bantuan pengacara,  pasangan ini mendapatkan informasi bahwa situs yang mereka gunakan itu sama sekali bukan milik Druid ICAV.

Emma dan Hugo tak pernah mendengar kabar dari para penipu itu lagi. Pasangan ini telah kehilangan uang total sebesar AU$110.000.

Dengan segala dokumen yang dimilikinya, pasangan ini melapor ke polisi dan bank mereka. Tapi hasilnya nihil.

Warga Australia menjadi sasaran