Kabar Terkini Pandemi COVID-19 di China Hingga Israel

Warga antre untuk menjalani tes COVID-19 di Zhengzhou, Henan, China.
Sumber :
  • ANTARA/cnsphoto via Reuters

VIVA – Thailand mempertimbangkan untuk memberikan lagi pengecualian karantina bagi pengunjung yang sudah divaksin, sebagai bagian dari pelonggaran pembatasan yang akan diusulkan akhir pekan ini.

Sementara itu, Kota Tianjin di China melaporkan lebih sedikit kasus infeksi ketika wabah COVID-19 menunjukkan tanda-tanda penurunan. Kasus harian di kota Anyang mencatat rekor tertinggi.

Tiket Olimpiade Musim Dingin Beijing akan didistribusikan kepada kelompok-kelompok "sasaran" dan tidak akan dijual bebas, kata panitia penyelenggara.

Simak kabar terbaru terkait pandemi COVID-19 dari berbagai belahan dunia lainnya.

Vaksin Covid-19 hasil produksi Pfizer dan BioNTech. Sumber: Reuters (2021)

Photo :
  • vstory

Prefektur Osaka, Jepang, akan mencatat sekitar 6.000 kasus baru pada Selasa, kata kantor berita Kyodo, angka yang jauh melampaui rekor 3.670 kasus pada akhir pekan.

Timur Tengah dan Afrika

Kementerian Kesehatan Israel mengatakan pihaknya akan mempersingkat masa isolasi wajib bagi mereka yang positif terinfeksi COVID-19 dari tujuh menjadi lima hari.

Kakek 87 Tahun Ini Bikin Heboh Usai Jadi Model Catwalk di China Fashion Week

Amerika

Kanada menyetujui pengobatan obat minum antivirus buatan Pfizer pada pasien dewasa COVID-19  bergejala ringan hingga sedang.

GAC Aion Jual 1 Juta Mobil Listrik dalam Waktu Relatif Singkat

Eropa

Ilustrasi COVID-19/virus corona

Photo :
  • Freepik

5 Negara Paling Tidak Ramah Vegetarian di Asia, Ada Korea Selatan dan Jepang

Polandia kini berada di gelombang kelima pandemi COVID-19, kata menteri kesehatan. Dia memperkirakan negara itu akan mencatat lebih dari 20.000 kasus harian pada Selasa dan mencapai puncak 60.000 kasus pada pertengahan Februari.

Perkembangan Medis

Suntikan dosis ke-4 vaksin COVID-19 memicu tingkat antibodi yang lebih tinggi daripada dosis ke-3, tapi kemungkinan tidak cukup untuk mencegah infeksi Omicron, menurut studi pendahuluan di Israel. (Ant/Antara)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya