Logo ABC

Kisah Jamal Lari dari Taliban, Malah Jadi Tahanan Imigrasi Australia

Jamal membahas dampak mental delapan tahun yang terakhir. (Supplied)
Jamal membahas dampak mental delapan tahun yang terakhir. (Supplied)
Sumber :
  • abc

"Penyelundup manusia adalah penjahat yang mencari keuntungan dengan mengorbankan orang lain. Mereka mempertaruhnya nyawa seseorang."

Sebuah jajak pendapat oleh Ipsos yang dirilis pada Hari Pengungsi Sedunia tahun lalu menemukan dari 1.000 orang Australia yang disurvei, lebih dari setengahnya setuju dengan pernyataan, "Kita harus menutup perbatasan Australia sepenuhnya bagi para pengungsi, kita tidak dapat menerimanya saat ini."

'Kekejaman demi kekejaman'

Tahun lalu, Jamal dipindahkan dari tahanan di Brisbane ke Park Hotel di Melbourne.

Dia adalah salah satu dari lebih dari 30 pengungsi dan pencari suaka yang menerima perawatan medis di Australia, yang saat ini ditahan di hotel tersebut.

Charmaine Bastin, dari Shine Lawyers, mengatakan pihaknya sedang menyelidiki klaim kompensasi "terkait dengan cedera psikiatri yang dimiliki sebagai akibat dari kondisi di Nauru".

"Orang-orang masuk ke Australia sebagai pengungsi karena putus asa. Baik warga negara atau bukan, kami berutang untuk bisa memperlakukan mereka secara manusiawi, kepada semua orang yang datang ke Australia," katanya.

Beberapa hari menjelang Natal, Kepolisian Victoria mengatakan hotel tersebut sempat dibakar hingga para pengungsi dievakuasi ke bawah sambil menunggu api padam.

Polisi akan mendakwa seorang pria berusia 39 tahun yang dituduh menyebabkan "kerusakan kriminal menggunakan api dan berperilaku sembrono yang membahayakan nyawa", sementara seorang pria berusia 24 tahun diperkirakan akan didakwa atas dugaan penyerangan terhadap seorang anggota staf.

Insiden itu memicu gangguan kecemasan Medhi, seorang pengungsi yang datang ke Australia di usia 15 tahun.