Sekjen NATO Sebut Rusia Masih Tumpuk Pasukan di Perbatasan Ukraina

AS kirimkan sebanyak 3000 tentara tambahan guna memperkuat NATO di Eropa Timur
Sumber :
  • ANTARA FOTO/REUTERS

VIVA – Menteri Pertahanan NATO diperkirakan merencanakan pengerahan empat kelompok pertempuran multinasional ke Eropa tenggara sebagai respon atas dugaan penumpukan militer Rusia di perbatasan Ukraina.

Demi Alasan Keamanan, Polandia Siap Tampung Senjata Nuklir NATO

Para Menteri Pertahanan dijadwalkan bertemu pada Rabu-Kamis, untuk memutuskan apakah akan memerintahkan para pemimpin militer untuk menempatkan pasukan tempur yang terdiri dari 1.000 tentara di Bulgaria dan Rumania, termasuk di Slovakia dan Hongaria.

Melansir dari Al-Mayadeen, Jumat 18 Februari 2022, seorang diplomat senior NATO mengungkapkan bahwa akan ada rencana untuk menambah pasukan NATO di perbatasan Ukraina, tetapi juga bisa untuk dikurangi jika Rusia menarik kembali militernya.

Tegang! 2 Pesawat Pengebom B-1B AS Berhadapan dengan Jet Tempur MiG Rusia di Laut Barents

Keputusan akhir tentang kemungkinan bala bantuan NATO akan datang setelahnya, karena baik Prancis dan Bulgaria sama-sama menawarkan untuk memimpin kelompok pertempuran masing-masing di Rumania dan Bulgaria.

Pengerahan kelompok tempur ini akan bertentangan dengan tuntutan keamanan Rusia agar NATO menarik pasukannya dari Eropa timur.

Jenderal NATO Sebut Kemenangan Putin di Pemilu Rusia Tidak Bebas dan Ilegal

Namun, NATO menegaskan bahwa pasukan yang akan digunakan di wilayah Baltik tidak akan ditempatkan secara permanen, tetapi hanya sebagai garis pertahanan pertama jika Rusia menyerang wilayah NATO.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengisyaratkan bahwa aliansi sedang mengkaji kemungkinan pengerahan kelompok-kelompok tempur baru, tidak hanya di Rumania tetapi juga di sejumlah negara di kawasan Laut Hitam.

Untuk Hungaria dan Slovakia tidak akan mengganggu Rusia, dan karena itu aliansi dapat menghindari pengerahan pasukan di tenggara, kata diplomat.

NATO sendiri dapat menggunakan kekuatan multinasional yang dipimpin Prancis di Rumania untuk mengkoordinasikan latihan di Eropa Timur, yang memungkinkan pergerakan pasukan ke wilayah tersebut tanpa kehadiran resmi.

Rencana NATO kali ini didasari oleh keprihatinan mereka mengenai dugaan peningkatan “tindakan agresif” Rusia di perbatasan Ukraina.

Namun, Moskow berulang kali mengelak dan menentang keras tuduhan tersebut dengan menyatakan bahwa pihaknya hanya mengancam, dan tidak akan menyerang Ukraina. Rusia juga menyebut bahwa Barat digunakan sebagai dalih untuk menyebarkan lebih banyak peralatan militer NATO di dekat perbatasan Rusia.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya