Dunia Mulai Berdampingan dengan COVID-19, Ini 3 Skenario dari WHO

Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus
Sumber :
  • Salvatore Di Nolfi/Keystone via AP

VIVA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu 30 Maret 2022 merilis rencana terbaru untuk COVID-19 yang menjabarkan ada tiga kemungkinan skenario bagaimana pandemi akan berkembang tahun ini.

AstraZeneca Tarik Vaksin COVID-19 di Seluruh Dunia, Ada Apa?

“Berdasarkan apa yang kita ketahui sekarang, skenario yang paling mungkin adalah virus COVID-19 terus berkembang tapi tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya berkurang seiring waktu karena kekebalan meningkat karena vaksinasi dan infeksi,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus saat briefing dikutip dari The Sundaily, Kamis 31 Maret 2022.

Namun kepala WHO itu memperingatkan bahwa lonjakan berkala dalam kasus dan kematian dapat terjadi ketika kekebalan berkurang. Oleh karena itu mungkin memerlukan peningkatan berkala untuk populasi yang rentan.

Berawal Cabut Gigi Bungsu, Perempuan Ini Alami Infeksi hingga Meninggal Dunia

Berbicara tentang dua skenario potensial lainnya, Tedros mengatakan varian yang lebih ringan akan muncul. Kemudian booster atau formulasi baru akan diperlukan atau varian yang lebih ganas akan muncul dan perlindungan dari vaksinasi atau infeksi sebelumnya akan berkurang dengan cepat.

Baca juga: Lebih 7000 Tentara Rusia Tewas Saat Perangi Ukraina, Kata NATO

Apel Pagi AQUA, Komitmen AQUA Pastikan Semua Produknya Aman dari Bromat

Rencana kesiapsiagaan, kesiapan dan respons strategis yang diperbarui menyatakan penyesuaian strategis perlu dilakukan di setiap negara untuk mengatasi penularan COVID-19 dan mengakhiri keadaan darurat global.

Lalu rencana kesiapsiagaan, kesiapan dan respons strategis adalah skenario ketiga yang dirilis oleh WHO dan kemungkinan akan menjadi yang terakhir. Laporan pertama dirilis pada Februari 2020, pada awal pandemi.

Sebelumnya, Tedros juga sempat mengatakan bahwa pandemi COVID-19 masih jauh dari kata selesai. Dia memperingatkan tentang penurunan tingkat pengujian baru-baru ini dan hal itu bisa membuat dunia buta terhadap dahsyatnya dampak COVID-19 selama ini.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya