Suasana Huru-hara Mencekam Demonstrasi Krisis Ekonomi Sri Lanka

Demonstrasi besar di Sri Lanka akibat krisis ekonomi
Sumber :
  • AP Photo/Eranga Jayawardena)

VIVA – Polisi Sri Lanka dilaporkan menembak mati seorang pengunjuk rasa dan melukai 24 lainnya pada Selasa 19 April 2022. Hal itu terjadi dalam bentrokan fatal dengan penduduk yang berdemonstrasi memprotes pemerintah atas krisis ekonomi yang melumpuhkan negeri tersebut.

Polisi Sweeping Massa Aksi Mau Demo di MK

Negara Asia Selatan itu telah berada dalam kemerosotan ekonomi sejak kemerdekaannya pada 1948 dan terus berlanjut hingga saat ini. Pemadaman listrik serta kekurangan bahan bakar, dan barang-barang lainnya membuat kemerosotan ekonomi sehingga kesengsaraan meluas di Sri Lanka.

Protes besar tersebut menyerukan pengunduran diri pemerintah termasuk Presiden Sri Lanka yang bersiap untuk merundingkan dana talangan alias pinjaman dari Dana Moneter Internasional (IMF).

Detik-detik Pelaku Dugaan Pelecehan Seksual Anak di Bawah Umur Diamuk Massa

Baca juga: Gagal Pahit Rebut Kiev, Rusia Tambah Pasukan Menyerang Ukraina

Usai demo yang berlangsung selama berminggu-minggu, polisi menembakkan peluru tajam ke arah kerumunan yang memblokade jalan raya. Diketahui protes tersebut bertujuan untuk memprotes kurangnya minyak dan harga yang melambung tinggi.

Pelaku Pencurian Motor Tewas Dikeroyok Massa di Tangerang

“Satu orang meninggal karena luka tembak,” kata seorang pejabat rumah sakit, dikutip dari Channel News Asia, Rabu 20 April 2022.

Selain itu ada 16 pengunjuk rasa yang juga terluka serta delapan orang yang membutuhkan operasi darurat. Bukan hanya pengunjuk rasa namun delapan petugas kepolisian setempat terluka.

Polisi membuat dalih dengan mengatakan bahwa massa hendak membakar truk tangki yang membawa solar ketika petugas menembakan gas air mata untuk membubarkan mereka di kota Rembukkana.

“Alih-alih bubar, massa malah melempari batu. Saat itu petugas menembaki mereka,” kata juru bicara kepolisian Nihal Thalduwa dalam sebuah pernyataan.

Menurut laporan media lokal, para demonstran melemparkan kembali gas air mata yang ditembakkan oleh petugas dalam bentrokan di jalanan itu.

Rekaman media lokal juga menunjukan para polisi yang mengenakan perlengkapan anti huru hara menembakkan gas air mata ke kerumunan.

“Tembak, tembak dan usir mereka,” kata seorang perwira senior yang berteriak sambil mengerahkan anak buahnya menghalau massa.

Rekaman dari pihak rumah sakit setempat menunjukan para korban dilarikan ke fasilitas penanganan dan seorang pria memohon agar saudaranya yang kena tembakan segera ditangani.

“Tolong cepat tolong cepat, adikku berdarah,” teriak pria itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya