ICC Lakukan Penyelidikan Kejahatan Perang Terbesar di Ukraina

VIVA Militer: Kantong mayat warga sipil Ukraina
Sumber :
  • courthousenews.com

VIVA – Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), pada Selasa 17 Mei 2022, mengirim tim beranggotakan 42 orang ke Ukraina untuk menyelidiki dugaan kejahatan perang sejak invasi Rusia ke Ukraina. Pasukan ICC tersebut terdiri dari penyelidik, ahli forensik, dan staf pendukung yang akan bekerja dengan pihak berwenang Ukraina, kata Kepala Jaksa ICC yang berbasis di Den Haag, Karim Khan.

Amerika Boncos, China Siap Perang Punya 10 Ribu Rudal

“Ini merupakan penyebaran tunggal terbesar yang pernah dilakukan oleh kantor saya sejak didirikan,” kata Khan dalam sebuah pernyataan.

Polisi Ukraina dalam proses mengidentifikasi mayat korban pembantaian di Bucha

Photo :
  • AP Photo/Rodrigo Abd
Dikawal 4 Jet Tempur Sukhoi Flanker, Vladimir Putin Datangi Pemakaman Presiden Iran

Melansir dari Channel News Asia, Rabu 18 Mei 2022, ICC sendiri didirikan pada 2002 untuk menyelidiki kejahatan terburuk di dunia. “Tim akan memajukan penyelidikan kami atas kejahatan yang masuk ke dalam yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional, dan memberikan dukungan kepada otoritas nasional Ukraina,” ujar Khan.

Khan berterima kasih kepada Belanda, tempat pengadilan itu berada, karena mengirimkan sejumlah besar pakar nasional Belanda untuk membantu misi tersebut. ICC juga akan bekerja dengan para ahli Prancis yang sudah berada di Ukraina.

Respons Hamas Setelah Jaksa ICC Meminta Surat Penangkapan Yahya Sinwar

Jaksa ICC mengumumkan penyelidikan atas dugaan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan hanya empat hari setelah invasi Rusia pada 24 Februari 2022 lalu. Khan sebelumnya juga mengunjungi Ukraina pada April dan melakukan perjalanan ke pinggiran kota Kiev, Bucha, di mana saat itu seorang wartawan melihat sedikitnya 20 mayat tergeletak di jalan-jalan pada 2 April 2022.

Dia juga mengatakan pada saat itu, bahwa Ukraina adalah tempat kejadian perkara kejahatan. Ukraina telah menyalahkan Rusia atas pembunuhan ratusan warga sipil di Ukraina, tetapi pihak Rusia membantah untuk bertanggung jawab atas kematian, dan menggambarkan peristiwa di Bucha sebagai sesuatu yang palsu.

VIVA Militer: Mayat warga sipil Ukraina bergeletakan di pinggiran Kiev

Photo :
  • ukrinform.net

Tim penyidik ICC yang berada di Ukraina akan mengejar petunjuk dan mengumpulkan kesaksian saksi yang relevan dengan serangan militer. Mereka juga akan bekerja dengan pihak Ukraina untuk memperkuat rantai penahanan sehubungan dengan bukti yang kuat.

“Sekarang lebih dari sebelumnya, kita perlu menunjukan hukum dalam tindakan. Sangat penting bagi kami untuk menunjukan para penyintas dan keluarga korban bahwa hukum internasional relevan dengan pengalaman mereka, untuk memberi mereka beberapa penghiburan melalui proses keadilan,” kata Khan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya