Polisi Tidak Deteksi Ada Terorisme Dalam Penembakan di Denmark

Polisi bersenjata siaga pasca penembakan di Kopenhagen, Denmark
Sumber :
  • Olafur Steinar Gestsson /Ritzau Scanpix via AP

VIVA Dunia – Seorang pria bersenjata yang membunuh tiga orang saat melepaskan tembakan di sebuah pusat perbelanjaan, tampaknya memilih korbannya secara acak. Polisi Denmark mengungkapkan hal itu pada Senin, 4 Juli 2022.

Sejarah Tercipta Thomas Cup dan Uber Cup, Sempat Tertunda Gegara Perang Dunia II

Polisi belum mengidentifikasi motif serangan pada Minggu, 3 Juli 2022, di dalam salah satu pusat perbelanjaan terbesar di Skandinavia, Denmark.

Seorang tersangka yang membawa senapan dan pisau dengan cepat ditangkap. Kepala inspektur polisi Kopenhagen Soren Thomassen mengatakan, pria Denmark berusia 22 tahun itu juga memiliki akses ke senjata lain.

Tersangka Penembakan di Bandara Kuala Lumpur Coba Kabur dari Malaysia dengan Identitas Palsu

Ilustrasi penembakan.

Photo :
  • Pixabay/stevepb

Dia mengatakan senjata api itu diperoleh secara ilegal dan tersangka diketahui pasien dari layanan kesehatan mental tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang keduanya.

Seorang Pendeta Ditikam saat Sedang Pimpin Upacara Ibadah di Sebuah Gereja

"Itu adalah mimpi buruk terburuk yang mungkin terjadi," kata Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen, yang menyebut serangan itu sebagai serangan luar biasa brutal, dikutip dari AP, Senin, 4 Juli 2022.

Menurut Thomassen, tiga yang tewas dalam insiden tersebut adalah seorang anak laki-laki berusia 17 tahun dan seorang gadis berusia 17 tahun, keduanya berkebangsaan Denmark, dan seorang pria Rusia berusia 47 tahun.  Empat orang lagi dirawat di rumah sakit dengan luka tembak dan berada dalam kondisi kritis tetapi stabil.

Dari 30 orang yang terluka, sebagian besar penyerbuan terdengar di pusat perbelanjaan Field, di pinggiran ibukota Denmark.

Penembakan terakhir dalam skala ini terjadi pada Februari 2015, ketika seorang pria berusia 22 tahun tewas dalam baku tembak dengan polisi, setelah serangan di ibu kota yang menyebabkan dua orang tewas dan lima polisi terluka.

Menurut media Denmark, tersangka tiba untuk sidang di ruang sidang yang penuh sesak, di mana ia diperkirakan akan didakwa atas tiga tuduhan awal pembunuhan dan empat percobaan pembunuhan.

Tuduhan awal adalah langkah pendek dari pengajuan tuntutan formal tetapi memungkinkan pihak berwenang untuk menahan tersangka selama penyelidikan.

Thomassen mengatakan polisi tidak memiliki indikasi bahwa ada orang yang membantu pria bersenjata itu, dan motifnya masih belum jelas.

“Tidak ada dalam penyelidikan kami, atau dokumen yang telah kami periksa, atau hal-hal yang kami temukan, atau pernyataan saksi yang kami dapatkan, yang dapat membuktikan bahwa ini adalah tindakan terorisme,” kata Thomassen yang sebelumnya mengidentifikasi pelaku.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya