Pasukan Israel Serang Tepi Barat usai PM Lapid Akui Negara Palestina

Ilustrasi Pemukiman Israel, Givat Zeev, di dekat kota Ramallah, Palestina, di Tepi Barat.
Sumber :
  • Arab News

VIVA Dunia – Pasukan Israel melakukan penyerangan di Tepi Barat dan menewaskan empat pria bersenjata setelah Perdana Menteri (PM) Israel Yair Lapid akui negara Palestina.

Terkuak 5 Kejadian yang Terjadi di Dunia Dikaitkan Ketakutan soal Kiamat

Pasukan komando beberapa dari mereka menyamar dan dikirim ke Kota Jenin untuk menangkap dua orang Palestina yang dicurigai melakukan penyergapan senjata, kata polisi Israel.  

Orang-orang Palestina melepaskan tembakan dan meledakkan bom, kemudian mereka ditembak, bunyi pernyataan itu.

Ternyata Ada Deretan negara Sekutu Iran yang Bentuknya Bukan Negara

Serangan brutal itu lantas memicu bentrokan di tempat lain di Jenin, bersama dengan kota tetangga Nablus. Kota tersebut telah menjadi fokus pasukan Israel. 

"Sekitar 40 warga Palestina terluka," kata petugas medis dikutip dari Alarabiya News, Kamis, 29 September 2022.

Citra Satelit Tunjukkan Ribuan Tenda Dekat Khan Younis, Israel Bersiap Serang Rafah

Faksi Jihad Islam dan Brigade Martir Al Aqsa mengatakan empat orang bersenjata mereka tewas. Salah satunya bekerja untuk dinas keamanan Otoritas Palestina (PA), yang menjalankan pemerintahan sendiri secara terbatas di Tepi Barat.

"Kami sangat membutuhkan anggota dinas keamanan," kata kelompok payung gerilyawan lokal dalam sebuah pernyataan terbuka yang ditujukan kepada Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

"Deklarasikan pertarungan, dan kami akan menjadi prajuritmu. Musuh (Israel) ini hanya tahu bahasa senjata," tambahnya.

Sebelumnya, PM Lapid telah menyerukan solusi bagi dua negara yang berkonflik yakni Israel-Palestina dan mengakui kedaulatan negara Palestina.

Seruan Lapid untuk mengakui negara Palestina datang selama pidato di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada 22 September 2022.

"Kesepakatan dengan Palestina, berdasarkan dua negara untuk dua bangsa adalah hal yang tepat untuk keamanan Israel, untuk ekonomi Israel dan untuk masa depan anak-anak kita," kata Lapid.

Dia mengatakan setiap kesepakatan akan bergantung pada negara Palestina yang damai, yang tidak akan mengancam Israel.
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya