5 Negara Ini Pilih Pemimpin Berstatus LGBT

Bendera LGBTQ di antara bendera Amerika Serikat
Sumber :
  • PBS

Jakarta – Di negara liberal, terutama negara-negara di Eropa, status orientasi seksual tidak menjadi penghalang bagi seseorang untuk menjadi pemimpin negara atau pemerintahan.

Remaja 17 Tahun Betah Tinggal di Gerbong Kereta Api, Habiskan Ratusan Juta dalam Setahun

Banyak pemimpin negara liberal memiliki status LGBT baik gay atau pun lesbian. Namun, LGBT tetap dipandang sebagai orientasi seksual yang menyimpang dan terlarang di negara tertentu.

Nah berikut deretan  pemimpin negara dan pemerintahan yang berstatus LGBT, baik gay atau pun lesbi yang VIVA lansir dari berbagai sumber:

Irak Sahkan UU Anti LGBT, Melanggar Bisa Dipenjara 15 Tahun

1. Presiden Terpilih Latvia Edgars Rinkevics

Menlu RI Retno Marsudi bertemu Menlu Latvia Edgars Rinkevics.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Dinia Adrianjara
Afrika dan Eropa Lengkap! 26 Tim Ini Pastikan Tiket ke Piala Dunia Antarklub 2025

Parlemen Latvia memilih Edgars Rinkevics menjadi presiden. Sebelumnya Rinkevics telah lama menjabat sebagai menteri luar negeri dalam waktu yang lama. Rinkevics akan mewakili Latvia, negara anggota Uni Eropa dan NATO, pada KTT NATO di Vilnius pada Juli.

Rinkevics, mengambil peran seremonial sebagai presiden setelah menjabat sebagai menteri luar negeri Latvia sejak 2011.

Latvia menciptakan sejarah menjadi kepala negara gay pertama di Eropa. Dalam sebuah pernyataan di media sosial, Rinkevics mengaku dirinya merasa terhormat dan rendah hati telah terpilih.

“Saya akan melakukan yang terbaik untuk melayani rakyat Latvia dengan baik. Saya berterima kasih kepada anggota parlemen atas kepercayaan mereka,” katanya. Rinkevics secara terbuka mengungkapkan sebagai gay pada November 2014, mengunggah status di Twitter.

"Saya dengan bangga mengumumkan bahwa saya gay… Semoga beruntung kalian semua." Dalam tweet kedua pada saat itu, dia berbicara tentang meningkatkan status hukum hubungan sesama jenis, mengatakan bahwa Latvia perlu membuat kerangka hukum untuk semua jenis kemitraan.

2. Presiden San Marino Palolo Rondelli

San Marino

Photo :
  • Commonists/wikimedia

San Marino menunjuk kepala negara gay pertama di dunia. Republik tertua di dunia telah memantapkan dirinya sebagai salah satu yang paling progresif setelah mengumumkan kepala negara gay pertama di dunia.

San Marino, negara menengah abad pertengahan yang di semua sisinya dikelilingi perbukitan Italia tengah, telah menunjuk Paolo Rondelli yang berusia 59 tahun sebagai kepala negaranya.

Rondelli merupakan wakil di Dewan Agung dan Umum, parlemen San Marino. Dia pernah menjabat sebagai duta besar negara itu untuk AS selama sembilan tahun, berakhir pada 2016.

Selain perannya dengan negara, Rondelli dikenal sebagai aktivis LGBT yang vokal. San Marino didirikan pada tahun 301 dan merupakan salah satu dari sedikit negara kota Eropa abad pertengahan yang bertahan hingga hari ini, bersama dengan Andorra, Liechtenstein, dan Monako. Negara itu adalah rumah bagi kurang dari 35.000 warga.

3. PM Irlandia Leo Varadkar

Leo Varadkar pemimpin gay pertama di Irlandia

Photo :
  • advocate.com

Varadkar yang merupakan keturunan migran asal India terpilih sebagai Perdana Menteri Irlandia pada Juni 2017 silam. Itu menjadikan Varadkar putra imigran India itu sebagai perdana menteri gay pertama di negara yang dulunya penganut Katolik yang setia, dan orang termuda yang memegang jabatan tersebut.

Meskipun mewarisi ekonomi dengan pertumbuhan tercepat di Eropa, Varadkar akan menghadapi tantangan langsung dalam bentuk keluarnya negara tetangga Inggris dari Uni Eropa, krisis politik di Irlandia Utara, dan krisis perumahan di dalam negeri.

4. PM Luksemburg Xavier Bettel

Perdana Menteri Luksemburg Xavier Bettel (kanan)

Photo :
  • ANTARA/REUTERS/Ints Kalnins/tm/am.

PM Luksemburg Xavier Bettel menjadi pemimpin pertama di Uni Eropa yang menikah dengan pasangan sesama jenis. Acara itu digelar pada Mei 2015.

Di Uni Eropa, menjadi adalah pemimpin pertama yang menikah dengan pasangan sesama jenis saat masih berkuasa. Bettel menikahi pasangannya, Gauthier Destenay, dalam sebuah upacara pernikahan yang tertutup di Balai Kota Luksemburg.

Pernikahan itu terjadi setelah pada Juni 2014 lalu parlemen negara tersebut meloloskan undang-undang yang memperbolehkan pasangan sesama jenis untuk menikah.

5. PM Serbia Ana Brnabic

PM Serbia Ana Brnabic

Photo :
  • NDTV/Twitter @anabnarbic

Pada Februari 2019, pasangan LGBT PM Serbia Ana Brnabic, yakni Milica Djurdjic telah melahirkan melalui inseminasi buatan. Bayi itu laki-laki dan diberi nama Igor.

Brnabic menjadi perempuan pertama Serbia dan perdana menteri lesbian pertama di negara tersebut pada Juni 2017. Penunjukannya dipandang sebagai langkah mengejutkan bagi negara Balkan di mana pernikahan sesama jenis tidak diakui.

"Ana Brnabic adalah salah satu perdana menteri pertama yang pasangannya melahirkan saat menjabat... dan yang pertama di dunia dalam pasangan sesama jenis," demikian keterangan kantor PM.

Djurdjic, yang berprofesi sebagai dokter, hamil melalui inseminasi buatan. Dia dan Brnabic bertemu di sebuah bar gay di ibukota, Beograd. Padahal, konstitusi negara secara eksplisit mendefinisikan pernikahan antara pria dan wanita, dan kemitraan sipil gay tidak diakui secara resmi.

Pasangan sesama jenis juga dilarang mengadopsi anak, meskipun orang lajang dapat mengadopsi terlepas dari orientasi seksual mereka.

Serbia memiliki beberapa undang-undang untuk mengatasi diskriminasi, ketidaksetaraan, dan ujaran kebencian, tetapi para aktivis berpendapat bahwa tidak cukup banyak yang dilakukan untuk memperluas hak-hak ini atau menegakkannya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya