Geger Muncul 18 Ancaman Bom di Singapura, Targetnya Lokasi Penting

Patung Merlion Park Singapura.
Sumber :
  • http://len-diary.blogspot.com/

Singapura – Singapura baru saja dilanda dugaan ancaman bom pada Rabu pagi (23 Agustus 2023), yang mengincar lokasi-lokas strategis atau penting termasuk gedung pemerintah dan kedutaan besar.

Polisi Bongkar Home Industri Narkoba Sintetis di Perumahan Mewah Sentul

Mengutip laporan Channel News Asia (CNA), Jumat, 25 Agustus 2023, polisi disiagakan atas dugaan ancaman bom di 18 lokasi di sekitar Singapura pada Rabu pagi (23 Agustus), termasuk gedung pemerintah, kedutaan besar, dan tempat yang banyak dikunjungi orang.

"Pemeriksaan keamanan telah dilakukan dan tidak ditemukan barang-barang yang membahayakan keamanan," kata Singapore Police Force (SPF) atau Kepolisian Singapura seraya menambahkan bahwa pihaknya diberitahu tentang kasus tersebut sekitar pukul 09.10.

Teka-teki Tewasnya Brigadir RAT, Polisi Bakal Bongkar Isi SMS Korban dengan Istri

Ilustrasi Anggota Kompi Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) TNI AD melakukan identifikasi terhadap paket barang tidak dikenal dalam simulasi ancaman bom di depan Hotel Claro, Makassar, Sulawesi Selatan

Photo :
  • ANTARA FOTO/Akbar Tado

SPF tidak memberikan rincian lebih lanjut mengenai ancaman atau di mana 18 lokasi tersebut berada, namun Kementerian Sustainability and the Environment (MSE) atau Keberlanjutan dan Lingkungan Hidup secara terpisah mengonfirmasi adanya ancaman bom terkait Environment Building atau Gedung Lingkungan Hidup tersebut.

Sebelum Bunuh Diri, Brigadir RAT Izin Kunjungi Kerabat di Jakarta Sejak 10 Maret

Polisi juga mengatakan mereka mengetahui laporan serupa mengenai ancaman bom email di Korea Selatan baru-baru ini - yang tampaknya dikirim oleh orang yang sama - yang ternyata hanya hoaks.

"Polisi sedang menyelidiki kasus penyampaian informasi palsu tentang hal yang merugikan berdasarkan Pasal 268A KUHP 1871," tambah SPF.

Pelanggaran tersebut dapat dikenakan hukuman penjara hingga tujuh tahun, denda maksimum sebesar S$50.000 atau sekitar Rp564 juta atau keduanya.

"Polisi menanggapi semua ancaman keamanan dengan serius dan tidak akan ragu untuk mengambil tindakan terhadap mereka yang dengan sengaja menyampaikan informasi palsu mengenai ancaman bom."

Kantor berita Yonhap melaporkan pada 17 Agustus lalu bahwa pihak berwenang Korea Selatan sedang menyelidiki serangkaian ancaman bom yang dilakukan melalui email dalam beberapa minggu terakhir. Tidak ada bahan peledak yang ditemukan terkait dengan ancaman tersebut.

Lima email tersebut, yang mengidentifikasi target seperti sekolah dan kantor pemerintah, tampaknya dikirim dari Jepang dan diduga terkait dengan penipuan phishing, kata laporan itu.

Sebuah email baru-baru ini, yang dikirim atas nama sebuah firma hukum Jepang, mengklaim bahwa "bom berkekuatan tinggi dengan jarum" telah ditanam di kedutaan Jepang, Mahkamah Agung dan balai kota di seluruh negeri, kata laporan itu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya