Peta Baru China Ambil Alih Pulau di Rusia, Mengapa Putin Tetap Bungkam?

VIVA Militer: Presiden China, Xi Jinping dan Presiden Rusia, Vladimir Putin
Sumber :
  • Business Insider

Moskow – Kremlin hingga hari Kamis, 31 Agustus 2023, masih bungkam untuk memberikan komentar terkait peta baru yang dibuat China, yang mengambil alih wilayah sengketa dalam perbatasan Tiongkok, termasuk Pulau Bolshoi Ussuriysky, yang dimiliki bersama oleh Tiongkok dan Rusia

Putin Resmi Dilantik Jadi Presiden Rusia, Lanjut Menjabat 6 Tahun Lagi

Malaysia, Filipina, India dan Taiwan semuanya mengeluhkan peta yang diterbitkan oleh Kementerian Sumber Daya Alam Tiongkok. Peta tersebut mengklaim perbatasan Tiongkok dengan India, Taiwan, dan pulau-pulau, terumbu karang, dan zona maritim di Laut Cina Selatan, yang diperebutkan oleh belasan lusin negara. 

“Peta ini disusun berdasarkan metode penggambaran batas negara Tiongkok dan berbagai negara di dunia,” tulis juru bicara pemerintah Tiongkok. 

Viral Kisah Cinta Tragis Gamer Fat Cat hingga Berujung Bunuh Diri

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi JInping.

Photo :
  • Business Insider

Media Rusia mencatat bahwa peta tersebut juga mencakup Pulau Bolshoi Ussuriysky, yang telah dibagi antara Tiongkok dan Rusia, setelah perjanjian ditandatangani pada tahun 2004 dan diselesaikan pada tahun 2008 setelah perselisihan selama lebih dari satu abad. 

Penusukan Brutal di Rumah Sakit China: 2 Tewas, 21 Luka-luka

Beberapa media Rusia mencatat bahwa Moskow belum mengomentari hal ini. 

Steve Tsang, direktur China Institute di School of Oriental and Africa Studies London, mengatakan bahwa sikap diam Kremlin sejauh ini mencerminkan prioritas yang diberikan pemerintahan Putin pada kemitraan strategis dengan Tiongkok. 

Hal ini juga menunjukkan melemahkan posisi Moskow terhadap Beijing, terutama sejak invasi Rusia yang bermasalah ke Ukraina. 

Tiongkok sendiri, juga secara resmi mrngambil sikap netral terhadap invasi besar-besaran Putin ke Ukraina. 

Peta tersebut dapat menimbulkan rintangan diplomatik yang rumit. Itu sebabnya, Presiden Vladimir Putin, menandatangani perjanjian mengenai Bolshoi Ussuriysky pada 2008 dan  mengumumkan "era baru" dalam hubungan China dan Rusia. 

“Saya tidak berpikir diamnya Rusia berarti Rusia menerima klaim Tiongkok. Hanya saja, tidak membantahnya sehingga tidak merugikan kemitraan strategis saat ini,” kata Tsang, dikutip dari Newsweek, Jumat, 1 September 2023. 

Sementara itu, Konvensi Peking menetapkan pada tahun 1860, bahwa perbatasan antara Tiongkok dan Rusia berada di sepanjang sungai Amur dan Ussuri, di mana pertemuannya terletak di Bolshoi Ussuriyskiy. Kemudian, pada tahun 1929, Uni Soviet mendudukinya, serta Kepulauan Yinlong yang berdekatan, yang tidak diterima oleh Tiongkok. 

Pada tahun 2008, Rusia dan Tiongkok akhirnya memberlakukan perjanjian yang memberi Beijing wilayah seluas 68 mil persegi, yang sebagian besar tidak berpenghuni. 

Tsang mengatakan bahwa Tiongkok pada umumnya mengklaim wilayah sengketa yang telah mereka klaim sejak tahun 1950an. 

"Jarang sekali ada penambahan (pulau) baru ke dalam daftar meskipun ini merupakan pilihan yang tidak pernah dikesampingkan," ujar pakar itu. 

“Contoh besarnya adalah wilayah yang sekarang disebut Timur Jauh Rusia, yang merupakan bagian dari Kekaisaran Qing hingga tahun 1860,” katanya. 

“Oleh karena itu, terlepas dari wilayah dan perairan yang disengketakan yang tercantum dalam peta, saya tidak memperkirakan Beijing akan mengajukan klaim baru dalam waktu dekat.”

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya