Serangan Bom Bunuh Diri Terjadi di Gedung Kementerian Turki

Serangan Bom di Gedung Kemendagri Turki
Sumber :
  • AP Photo

Ankara – Serangan bom terjadi di luar gedung Kementerian Dalam Negeri Turki di Ankara, pada Minggu, 1 Oktober 2023. Insiden itu menyebabkan satu orang tewas dan dua lainnya terluka.

Viral Imam Masjid di Turki Ajak Main Anak-anak di Masjid, Warganet: di Indo Mah Boro-boro

Kementerian tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dua penyerang membunuh seorang warga sipil, dan dua petugas polisi dilaporkan mengalami luka ringan. 

Para penyerang diketahui tiba dengan kendaraan niaga ringan di depan pintu masuk gedung sekitar pukul 09.30 waktu setempat. Salah satu penyerang meledakkan dirinya, dan yang lainnya berhasil digagalkan.

92.493 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Pekan Depan

Suasana Setelah Serangan Bom di Gedung Kemendagri Turki

Photo :
  • AP Photo

Melansir CNN Internasional, penyidik ​​​​juga menemukan empat jenis senjata api berbeda, tiga granat tangan, satu peluncur roket, dan bahan peledak C-4 di lokasi kejadian.

Dewan Keamanan PBB Dikritik karena Gagal Tegakkan Resolusi saat Serangan di Gaza Meningkat

Kemendagri Turki mengkonfirmasi setidaknya satu dari dua penyerang adalah anggota Partai Pekerja Kurdistan, yang dikenal sebagai PKK. Sementara itu, dua lainnya belum diidentifikasi.

PKK, kelompok militan Kurdi yang diklasifikasikan sebagai organisasi teroris oleh Turki, Amerika Serikat, dan Eropa, sebelumnya mengeluarkan pernyataan yang mengaku bahwa pihaknya bertanggung jawab atas ledakan bom tersebut. Kelompok itu mengatakan serangan dilakukan sesuai rencana dan tanpa hambatan apa pun.

Dalam pernyataannya, Markas Besar Komando Pusat Pertahanan Rakyat PKK juga membenarkan serangan tersebut.

Ilustrasi bom.

Photo :
  • Pixabay.

“Ini dilakukan karena adanya pengabaian terhadap hak asasi manusia, praktik tidak manusiawi dan kebijakan isolasi di penjara Turki dan Kurdi, penggunaan senjata kimia terhadap pasukan gerilya KPP, dan ekosida di Kurdistan, serta penindasan terhadap rakyat Kurdi," pungkasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya