Hamas Tembakkan Ribuan Roket ke Israel, PM Netanyahu: Kita Sedang Berperang

Hamas melancarkan serangan roket ke Israel.
Sumber :
  • AP Photo/Fatima Shbair

Gaza – Hamas menembakkan ribuan roket ke Israel, pada Sabtu 7 Oktober 2023, dan mengirim puluhan militan bersenjata melintasi perbatasan selatan Israel dari jalur Gaza. Serangan mengejutkan kelompok militan Palestina Hamas terjadi di hari libur besar Israel, Simchat Torah, di saat penjagaan Israel lemah.

Terpopuler: Nasihat Mamah Dedeh Jika Keluarga Suami Nyakitin, Curhat CEO Starbucks Soal Karyawan

Militan Hamas di Jalur Gaza melakukan serangan multi-front yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel saat fajar hari Sabtu. Hamas menembakkan ribuan roket ketika puluhan pejuang Hamas menyusup ke perbatasan yang dijaga ketat di beberapa lokasi melalui udara, darat dan laut dan menguasai negara tersebut.

Melansir AP, lusinan pria bersenjata dari kelompok militan Palestina Hamas telah menyusup ke Israel selatan dari Jalur Gaza dalam sebuah serangan mendadak. Video yang dibagikan di media sosial menunjukkan militan Palestina menembaki orang yang lewat di jalan-jalan kota Sderot, Israel.

Israel Tambah Pasukan Militer Untuk Serang Rafah

Sebuah roket Palestina dari Gaza menghantam rumah warga Israel.

Photo :
  • AP Photo/Tsafrir Abayov.

Tembakan roket Palestina yang intens dari Gaza juga menewaskan seorang wanita Israel. Layanan penyelamatan Israel mengatakan bahwa petugas medisnya merawat 16 korban di Israel selatan, termasuk seorang wanita berusia 60-an yang tewas, ketika sebuah roket yang ditembakkan dari Gaza mengenai sasaran langsung, dan dua orang dalam kondisi serius.

Hubungan Retak Dengan Mesir, Pejabat Israel Ketar-Ketir

Serangan tersebut membuat marah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang menyatakan negaranya "sedang berada dalam perang" dengan militan Hamas yang menguasai jalur Gaza. Dia memerintahkan pengerahan pasukan cadangan dan berjanji bahwa Hamas akan “membayar akibat yang belum diketahui sampai sekarang.”

“Kami sedang berperang. Bukan 'operasi' (militer), tapi perang,” kata Netanyahu.

Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengatakan Hamas telah "melakukan kesalahan besar dan melancarkan perang" terhadap negaranya.

Palestina melancarkan serangan roket dari Gaza ke Israel.

Photo :
  • AP Photo/Fatima Shbair.

Ada laporan mengenai lebih banyak korban di kedua belah pihak, namun pihak berwenang tidak segera merilis rinciannya. Media Israel melaporkan puluhan orang dirawat di rumah sakit di Israel selatan. 

Pasukannya Hamas dan Israel terlibat dalam baku tembak ketika militan Hamas menyusup ke Israel di setidaknya tujuh lokasi. Para pejuang telah menyelinap melintasi pagar pemisah dan bahkan menyerbu Israel melalui udara dengan paralayang, kata tentara Israel.

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan adanya korban luka, tanpa memberikan jumlah korban. Pengeras suara di masjid-masjid menyiarkan doa berkabung atas tewasnya militan militan.

Media Israel melaporkan lebih dari 2.000 roket telah ditembakkan menuju Israel. Serangan itu membunyikan sirene serangan udara yang terus-menerus meraung-raung hingga ke utara hingga Tel Aviv dan Yerusalem. 

Sebagai tanggapan, militer Israel menyerang sasaran di Gaza. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan pihaknya telah mengambil langkah perang, dan puluhan jet tempur melancarkan serangan udara terhadap lokasi Hamas di Gaza.

“Pasukan [Israel] memerangi musuh di setiap lokasi. Negara Israel akan memenangkan perang ini,” tambah Yoav Gallant.

Belum jelas apa yang mendorong Hamas melancarkan serangannya, yang terjadi setelah berminggu-minggu ketegangan di sepanjang perbatasan Gaza. Pemimpin bayangan sayap militer Hamas, Mohammed Deif, mengumumkan dimulainya apa yang disebutnya “Operasi Badai Al-Aqsa.”

“Cukup sudah,” katanya dalam pesan yang direkam. Dia meminta warga Palestina dari Yerusalem timur hingga Israel utara untuk bergabung dalam perjuangan. “Hari ini rakyat kembali melakukan revolusi.”

“Ini adalah hari pertempuran terbesar untuk mengakhiri pendudukan terakhir di bumi,” kata Mohammed Deif.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya