5 Penderitaan Warga Gaza Akibat Serangan Israel, Salah Satunya Operasi Tanpa Obat Bius

Petugas medis membawa korban serangan Israel ke sebuah rumah sakit di Gaza.
Sumber :
  • Anadolu.

Palestina – Serangan Israel di Jalur Gaza sudah mengubah sebagian besar daerah kantong Palestina yang terkepung menjadi tumpukan puing-puing dan orang-orang sangat memerlukan pasokan air bersih. Mereka juga memerlukan kebutuhan dasar lainnya di tengah blokade total Israel. 

Di Depan Putra Mahkota Arab Saudi, Anwar Ibrahim Singgung Konsisten Negara Islam Bela Palestina

Masyarakat di sana terpaksa menggali sumur di dekat laut untuk mengambil air karena Gaza menghadapi kekurangan air dan makanan. Bukan hanya itu, rumah sakit yang ada di Jalur Gaza juga mengalami kekurangan obat-obatan. Nah, berikut ulasan selengkapnya. 

1. Fasilitas Kesehatan Tak Berjalan Maksimal

Menteri Israel Ancam Kudeta Netanyahu Jika Tidak Ada Kesepakatan Pembebasan Sandera

Masjid di Gaza

Photo :
  • Twitter

Melansir dari Al Jazeera, dalam konferensi pers yang dilaksanakan pada hari Selasa, direktur komunikasi di Badan Pengungsi Palestina PBB (UNRWA), Juliette Touma menyebut bahwa lima truk bahan bakar yang dimiliki organisasi tersebut telah dikirim ke berbagai fasilitas kesehatan di Gaza. 

Gampang Kenyang Padahal Baru Makan Sedikit Ternyata Bukan Kondisi Normal, Ini Sebabnya

Meski masyarakat diimbau untuk segera pergi ke daerah selatan untuk keselamatan, tapi Israel tetap saja melayangkan serangan ke Gaza hingga menewaskan 72 orang dan melukai banyak orang. Akibat hal tersebut, tim medis yang berada di sana bertugas terlalu keras dan kekurangan pasokan penting. 

2. Tidak Ada Obat-obatan

Polisi mengevakuasi seorang wanita bersama anaknya di Gaza.

Photo :
  • AP Photo/Tsafrir Abayov.

Dr Richard Peeperkorn, WHO di Occupied Palestine Representative mengatakan, persediaan bank darah hanya tersisa untuk dua minggu saja. Bahkan, obat pereda nyeri pun stoknya sudah habis. Staf Doctors Without Borders melaporkan banyak pasien terluka dan sakit menjerit. Namun, di samping itu mereka juga was-was dengan ancaman serangan bom dari Israel. 

3. Pasien Operasi Tanpa Obat Bius

Petugas medis membawa korban serangan Israel ke sebuah rumah sakit di Gaza.

Photo :
  • Anadolu.

Seorang ahli bedah ortopedi di sebuah rumah sakit di Jalur Gaza Palestina, Dr Nidal Abed mengatakan bahwa mereka kehabisan stok obat-obatan utama, termasuk obat bius, sejak Israel menggempur habis-habisan Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023 lalu. 

Melansir dari AP, dr Nidal Abed terpaksa harus mengoperasi banyak pasien terluka akibat serangan Israel tanpa memakai obat bius. Ia menggambarkan jeritan mengerikan harus didengar setiap kali dia membedah dan menjahit luka pasien tanpa anestesi. 

4. Tanpa Pasokan Air

VIVA Militer: Penduduk Gaza, Palestina

Photo :
  • mirror.co.uk

Di bagian timur Khan Younis, pasokan air dilanjutkan oleh Israel tapi hanya berdampak kecil. Kurangnya bahan bakar dan rusaknya jaringan pipa menyulitkan pengangkutan dan pemompaan air. PBB menyebut hanya sebagian wilayah Gaza selatan yang menerima air selama tiga jam. 

Diperkirakan hanya 14 persen penduduk di Jalur Gaza yang mendapatkan manfaatnya. Konsumsi air di semua sumber telah turun menjadi tiga liter untuk setiap orang per hari, menurut lembaga kemanusiaan PBB di Gaza yang semakin mengkhawatirkan dehidrasi. 

5. Kekurangan Bahan Makanan

Serangan udara milter Israel mengancurkan pemukiman Gaza, Kamis, 15/10/2023

Photo :
  • AP Photo/Hatem Moussa

Menurut OCHA, penduduk di Jalur Gaza sebagian besar mengonsumsi roti, tapi tepung terigu yang tersedia di Jalur Gaza diperkirakan akan habis dalam waktu kurang dari seminggu. Toko roti lokal tak bisa beroperasi karena kekurangan bahan-bahan penting. 

Hanya satu dari lima pabrik tepung yang berfungsi karena kekurangan bahan bakar dan listrik. Masyarakat di Gaza menjatah sedikit makanan yang tersedia, bahkan hanya makan satu kali sehari dengan anak-anak menjadi prioritas. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya