Israel Izinkan Masuk Lebih Banyak Bantuan Kemanusian dan Perintahkan Warga Sipil ke Selatan Gaza

VIVA Militer: Bantuan kemanusiaan warga Gaza, Palestina
Sumber :
  • timesofisrael.com

Gaza – Israel akan mengizinkan masuknya bantuan dalam jumlah lebih besar ke Gaza dalam beberapa hari mendatang, kata seorang pejabat Israel pada Minggu, 29 Oktober 2023.

Terpopuler: Nasihat Mamah Dedeh Jika Keluarga Suami Nyakitin, Curhat CEO Starbucks Soal Karyawan

Sebanyak 33 truk,  yang membawa air, makanan dan obat-obatan, memasuki Gaza pada hari Minggu dalam konvoi bantuan terbesar sejak perang antara Israel dan Hamas dimulai. Namun para pekerja kemanusiaan mengatakan bantuan tersebut masih jauh dari kebutuhan 2,3 penduduk Gaza yang terkepung.

Kolonel Elad Goren dari Cogat, badan dibawah Kementerian Pertahanan Israel yang berkoordinasi dengan Palestina, meminta warga Palestina untuk bergerak menuju daerah yang disebutnya sebagai "zona kemanusiaan" di selatan Gaza.

Israel Tambah Pasukan Militer Untuk Serang Rafah

Jurnalis Al Jazeera yang kehilangan istri dan dua anaknya saat meliput Gaza

Photo :
  • Daily Mail

"Kami telah menandai zona kemanusiaan di selatan Jalur Gaza di area Khan Younis.. kami masih merekomendasikan warga sipil yang dievakuasi untuk menuju zona ini," katanya kepada media dalam temu media daring.

Hubungan Retak Dengan Mesir, Pejabat Israel Ketar-Ketir

Goren tidak menyebut apakah zona kemanusiaan itu daerah baru atau sudah ada sebelumnya.

Melansir The Associated Press, Senin 30 Oktober 2023, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan jumlah korban tewas di antara warga Palestina melebihi 8.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak di bawah umur. Israel telah melancarkan serangan mematikan terhadap Hamas di Gaza dipicu oleh serangan brutal Hamas pada 7 Oktober.

Lebih dari 1.400 orang tewas di pihak Israel, sebagian besar warga sipil tewas dalam serangan awal, yang juga merupakan angka yang belum pernah terjadi sebelumnya.

VIVA Militer: Ledakan di Rumah Sakit al-Ahli, Gaza, usai serangan militer Israel

Photo :
  • Twitter/@OnlinePalEng

Sementara itu Kepala Jaksa Pengadilan Kriminal Internasional, setelah mengunjungi penyeberangan Rafah, menyebut penderitaan warga sipil “sangat mendalam”, dan mengatakan dia tidak bisa memasuki Gaza. “Ini adalah hari-hari yang paling tragis,” kata Karim Khan, yang pengadilannya telah menyelidiki tindakan otoritas Israel dan Palestina sejak tahun 2014.

Khan meminta Israel untuk menghormati hukum internasional namun tidak menuduh Israel melakukan kejahatan perang. Dia menyebut serangan Hamas pada 7 Oktober merupakan pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional. “Bebannya ada pada mereka yang mengarahkan senjata, misil, atau roket tersebut,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya