Jokowi: Lebih dari 190 Pimpinan Negara di Dunia Tak Mampu Hentikan Kekejaman Israel

Presiden Jokowi menghadiri KTT Luar Biasa OKI di Riyadh, Arab Saudi
Sumber :
  • Setpres

Riyadh – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mendorong Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk bersatu dan menggunakan semua pengaruhnya secara damai untuk berada di garda terdepan dalam penyelesaian krisis di Gaza, Palestina

Tinjau Pasar di NTB, Jokowi: Harga Cabai Rawit hingga Bawang Merah Turun

Demikian disampaikan oleh Presiden Jokowi saat berbicara pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang digelar di King Abdulaziz International Convention Center (KAICC), Riyadh, Arab Saudi, Sabtu, 11 November 2023.

Presiden Jokowi mendukung penyelenggaraan KTT OKI yang dinilai sangat tepat untuk dilakukan pada masa krisis seperti ini. Jokowi meminta OKI harus mampu menghasilkan hal konkret agar kekejaman Israel di Gaza dapat segera dihentikan.

Kolombia Bakal Putus Diplomatik dengan Israel: Presidennya Lakukan Genosida

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menghadiri KTT Luar Biasa OKI di Riyadh

Photo :
  • Setkab

"Satu bulan telah terjadi kekejaman ini dunia seolah benar-benar tidak berdaya. Lebih dari 7,9 miliar penduduk dunia, lebih dari 190 pimpinan negara, tapi sampai saat ini tak satu pun mampu hentikan kekejaman ini," kata Presiden Jokowi

Jokowi Nonton Timnas Indonesia U-23 Vs Irak di Kamar: Menang InsyaAllah

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi menyampaikan empat saran konkret saat berbicara di hadapan para pemimpin negara Islam. Pertama, Presiden Jokowi mendesak agar gencatan senjata segera dilakukan.

"Tanpa gencatan senjata, situasi tak akan membaik. Israel telah gunakan narasi ‘self defense‘ dan terus lakukan pembunuhan rakyat sipil. Ini tak lain sebuah collective punishment. Kita semua harus cari jalan agar Israel segera lakukan gencatan senjata," tegasnya.

Kedua, Presiden Jokowi mendorong agar bantuan kemanusiaan dipercepat dan diperluas jangkauannya. OKI harus mengusulkan mekanisme bantuan yang lebih bisa diprediksi dan berkelanjutan mengingat situasi kemanusiaan di Gaza sangat memprihatikan.

"Situasi kemanusiaan sangat memprihatinkan. Contoh, RS Indonesia di Gaza Utara terus menjadi sasaran serangan Israel, sejak kemarin sudah kehabisan bahan bakar. Indonesia meminta semua pihak untuk menghormati hukum humaniter internasional," jelasnya.

Para pemimpin negara menghadiri KTT Luar Biasa OKI di Riyadh, Arab Saudi

Photo :
  • Setkab

Ketiga, Presiden Jokowi menyerukan agar OKI menggunakan semua lini untuk menuntut pertanggungjawaban Israel terhadap kekejaman kemanusiaan yang telah dilakukan. Misalnya, mendesak diberikannya akses pada Independent International Commission of Inquiry on the Occupied Palestinian Territory yang dibentuk Dewan HAM PBB untuk melaksanakan mandatnya.

"Dan terus mendukung proses advisory opinion di Mahkamah Internasional," imbuhnya.

Keempat, OKI harus mendesak agar perundingan damai segera dimulai kembali demi terwujudnya solusi dua negara dan menolak pemikiran solusi satu negara. Menurutnya, solusi satu negara hanya akan membuat Palestina dikorbankan.

"Jika memang mekanisme kuartet sudah tidak dapat diandalkan, maka OKI harus mendorong proses negosiasi damai dengan format baru, dan Indonesia siap berkontribusi dalam negosiasi damai tersebut," ucapnya.

Presiden Jokowi meminta dukungan dari para pemimpin OKI untuk menyampaikan hasil dari KTT Luar Biasa OKI kepada Presiden Amerika Serikat Joe Biden.

"Dari Riyadh saya sudah terjadwal melakukan kunjungan bilateral ke Amerika Serikat. Dengan izin para pemimpin, saya akan sampaikan hasil keputusan OKI hari ini kepada Presiden Biden," tandasnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya