Lebih dari 3.000 Pelajar Palestina Tewas Akibat Serangan Israel dan Ratusan Sekolah Dibom

VIVA Militer: Pemakaman anak-anak Palestina korban serangan militer Israel
Sumber :
  • timesofisrael.com

Gaza – Dari setiap 1.000 siswa yang terdaftar di sekolah-sekolah di Jalur Gaza, lima orang terbunuh, sejak 7 Oktober 2023, saat dimulainya perang Israel di Jalur Gaza. Hal itu diungkapkan oleh Biro Pusat Statistik Palestina (PCBS), pada Selasa, 14 November 2023.

5 Rekomendasi Acara Perpisahan Sekolah Unik dan Berkesan Tanpa Harus Jauh-Jauh!

Dikatakan bahwa 3.141 pelajar tewas selama periode ini akibat serangan udara dan tembakan Israel, sementara 4.863 pelajar lainnya terluka. Pada saat yang sama, 67 mahasiswa ditahan, semuanya berada di Tepi Barat.

PCBS mengatakan jumlah guru dan staf di sekolah yang tewas juga telah mencapai 130 orang, semuanya berada di Jalur Gaza, sementara jumlah guru dan administrator yang terluka mencapai 403 orang. Selain itu, lebih dari 40 orang, termasuk guru dan administrator di sekolah Tepi Barat telah ditahan.

Wali Murid Ungkap Perpisahan SMK Lingga Kencana Biasanya Digelar Dekat Sekolah

Anak-anak Palestina di Kota Gaza.

Photo :
  • Daily Sabah

Dilansir dari media Palestina, WAFA, Rabu, 15 November 2023, serangan terhadap infrastruktur sekolah juga tidak luput dari rudal Israel, sebanyak 239 sekolah negeri dibom di Jalur Gaza, dimana 45 sekolah hancur parah, dan 50 sekolah UNRWA diserang.

Sekolah-sekolah di Mimika Antusias Ikuti Workshop Keamanan Digital

Meskipun demikian, sekolah-sekolah di Tepi Barat juga mengalami hal yang sama, dimana 27 sekolah negeri diserang di Tepi Barat. Akibat perang tersebut, semua kelas di Jalur Gaza telah ditangguhkan dan sekolah-sekolah ditutup sejak awal agresi, yang mengakibatkan hilangnya hak pendidikan sekolah bagi sekitar 608.000 siswa.

Pada saat yang sama, 70 gedung pemerintah dan 145 gedung sekolah UNRWA juga digunakan sebagai tempat penampungan dan perlindungan bagi para pengungsi.

Warga Palestina mencari para korban di reruntuhan gedung di Gaza, yang hancur akibat serangan Israel.

Photo :
  • AP Photo/Mahmoud Abo Salamah.

Sedangkan untuk sekolah-sekolah di Tepi Barat, kehadiran siswa tidak normal karena pemogokan dan penggerebekan yang berulang-ulang di sejumlah pusat pemukiman, yang menghalangi sekitar 1.750 guru laki-laki dan perempuan untuk mencapai sekolah mereka setiap hari, dimana pendidikan lokal tidak melebihi 90 persen.

Jumlah pelajar perguruan tinggi yang tewas dalam agresi tersebut mencapai 446 pelajar, dan 14 pegawai yang bekerja di perguruan tinggi di Jalur Gaza tewas.

Jumlah perguruan tinggi di Palestina yang rusak sebagian atau seluruhnya sejak 7 Oktober mencapai 14 institusi, yang menyebabkan terhentinya pendidikan universitas di Jalur Gaza, serta terhentinya pendidikan tatap muka dan peralihan ke pendidikan online di beberapa institusi pendidikan tinggi di Tepi Barat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya