Pangeran MBS Desak Kelompok BRICS Hentikan Transfer Senjata ke Israel

Putera Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman
Sumber :
  • Middle East Eye

Riyadh – Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, dalam KTT BRICS, pada Selasa, 21 November 2023, mendesak semua negara dalam kelompok tersebut untuk menghentikan ekspor senjata ke Israel.

Mesir Buka-bukaan Ada Proposal Baru soal Gencatan Senjata di Gaza

Afrika Selatan diketahui menjadi tuan rumah pertemuan virtual BRICS, yang merupakan kelompok negara berkembang besar yang mencakup Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan.  KTT tersebut bertujuan untuk menyusun tanggapan bersama terhadap konflik Israel-Hamas.

Arab Saudi juga menuntut dimulainya proses perdamaian yang serius dan komprehensif untuk mendirikan negara Palestina di sepanjang perbatasan tahun 1967.

Menag Yaqut: Haji 2024 Jadi yang Terbaik Sepanjang Kepemimpinan Presiden Jokowi

“Posisi Kerajaan adalah konstan dan tegas, tidak ada cara untuk mencapai keamanan dan stabilitas di Palestina kecuali melalui penerapan keputusan internasional terkait solusi dua negara,” kata MBS Dilansir dari Alarabiya, Rabu, 22 November 2023.

VIVA Militer: Serangan udara militer Israel di Jalur Gaza, Palestina

Photo :
  • independent.co.uk
Hamas Tegaskan Terus Serang Israel dari Lebanon Selatan

Riyadh diundang untuk bergabung dengan blok BRICS awal tahun ini. MBS dalam keterangannya menegaskan kembali penolakan Arab Saudi terhadap operasi militer Israel di Jalur Gaza dan menuntut penghentian segera serangan brutal Tel Aviv.

"Kejahatan brutal yang terjadi di Gaza memerlukan upaya kolektif untuk mengakhirinya."

Dalam kesempatan yang sama, MBS juga menegaskan kembali penolakan Riyadh terhadap pemindahan paksa warga Palestina dari Jalur Gaza, dan menyerukan upaya aktif untuk mencegah kondisi kemanusiaan di wilayah tersebut semakin memburuk.

Sebagai informasi, Arab Saudi menjadi salah satu negara yang vokal dalam melindungi warga sipil di Jalur Gaza, sejak pertempuran berkobar pada 7 Oktiber 2023. Saat itu, Hamas menyerang Israel dengan membunuh sekitar 1.200 orang, sebagian besar warga sipil.

Sebagai pembalasan, Israel melancarkan kampanye pengeboman dan serangan darat tanpa henti di Gaza, yang dikuasai oleh Hamas. Menurut pihak berwenang di Gaza, perang tersebut telah menewaskan lebih dari 13.300 orang, ribuan di antaranya adalah anak-anak.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya