Sekjen PBB Sebut Jeda Kemanusiaan di Gaza Tidak Selesaikan Masalah Utama

Sekjen PBB, Antonio Guterres.
Sumber :
  • AP Photo/Hadi Mizban.

Jenewa – Sekretaris Jenderal PBB, pada Selasa, 28 November 2023, mengatakan bahwa jeda kemanusiaan antara Israel dan milisi Hamas, tidak menyelesaikan masalah utama.

Di Depan Putra Mahkota Arab Saudi, Anwar Ibrahim Singgung Konsisten Negara Islam Bela Palestina

“Pertama-tama, saya ingin mengatakan bahwa gencatan senjata adalah langkah yang benar. Ini merupakan simbol harapan, namun tidak menyelesaikan masalah utama yang kita hadapi,” kata Antonio Guterres pada konferensi pers dengan Moussa Faki, ketua Komisi Uni Afrika.

“Itulah sebabnya kami menekankan perlunya gencatan senjata kemanusiaan yang mengarah pada pembebasan sandera tanpa syarat, dan segera mungkin untuk memberikan bantuan kemanusiaan yang efektif kepada semua orang di Gaza, di mana pun mereka tinggal,” tambahnya, dikutip dari Anadolu Ajansi, Rabu, 29 November 2023.

Menteri Israel Ancam Kudeta Netanyahu Jika Tidak Ada Kesepakatan Pembebasan Sandera

VIVA Militer: Bocah Palestina di tengah puing bangunan kota Gaza

Photo :
  • alarabiya.net

Ketika ditanya tentang pesannya kepada pemerintah Israel, yang mengatakan pertempuran akan dilanjutkan ketika gencatan senjata berakhir, Guterres menjawab bahwa pihaknya mendesak untuk adanya gencatan senjata kemanusiaan.

Terpilih Kembali Jadi Wakil Presiden Liga Parlemen Dunia untuk Palestina, Fadli Zon: Ini Tugas Mulia

“Kita menghadapi situasi kemanusiaan yang dramatis. Pada saat yang sama, kami ingin pembebasan penuh seluruh sandera yang kami yakini harus dilakukan tanpa syarat dan segera, namun kami membutuhkan gencatan senjata kemanusiaan di Gaza, sekarang juga,” ucapnya.

Sebelumnya, Qatar mengumumkan perjanjian pada Senin malam, 27 November 2023, untuk memperpanjang jeda kemanusiaan selama dua hari tambahan, yang mana pertukaran tahanan akan dilakukan lebih banyak. Perjanjian itu disetujui oleh kedua belah pihak.

Sebagai informasi, Israel melancarkan kampanye militer besar-besaran di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober lalu. Sejak itu, serangan Tel Aviv ini telah menewaskan lebih dari 15.000 orang, termasuk 6.150 anak-anak dan 4.000 perempuan, menurut otoritas kesehatan di wilayah kantong tersebut.

Sementara korban tewas resmi di Israel mencapai 1.200 orang, termasuk warga sipil.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya