Sekjen PBB Sebut 2 Juta Penduduk Gaza Tak Dapat Cukup Bantuan, Minta Gencatan Senjata Penuh

Tempat penampungan sementara untuk para pengungsi Palestina di Jalur Gaza tengah.
Sumber :
  • ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad.

Jenewa – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Rabu, 29 November 2023, mengatakan bahwa lebih dari 2 juta penduduk di Gaza tidak bisa mendapatkan bantuan yang cukup, dan menuntut gencatan senjata penuh.

Posting Foto Gelas Starbucks saat Umroh Dikecam, Zita Anjani Tantang Balik Masyarakat Untuk Ini

“Tingkat bantuan kepada warga Palestina di Gaza masih belum cukup untuk memenuhi kebutuhan besar lebih dari dua juta orang, dan meskipun total volume bahan bakar yang diizinkan masuk ke Gaza juga meningkat, jumlah tersebut masih belum cukup untuk menopang operasi dasar,” kata Guterres dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang situasi di Timur Tengah.

"Warga sipil di Gaza membutuhkan aliran bantuan kemanusiaan dan bahan bakar yang dapat menyelamatkan (mereka) secara terus-menerus ke dalam dan ke seluruh wilayah tersebut. Akses kemanusiaan yang aman dan tanpa hambatan bagi semua orang yang membutuhkan sangatlah penting,” lanjutnya, dikutip dari The Sundaily, Kamis, 30 November 2023.

Daftar Deretan Kampus Besar di Amerika Serikat yang Demo Dukung Palestina

Para pengungsi Palestina terlihat di tempat penampungan sementara, yang diubah dari sebuah sekolah, di Jalur Gaza tengah.

Photo :
  • Antara Photo/Xinhua/Rizek Abdeljawad.

Meski demikian, Guterres menyambut baik jeda kemanusiaan baru-baru ini antara Israel dan Hamas, namun mengatakan tidak ada tempat yang aman di Gaza.

Komisaris HAM PBB Kecam Perihal Hukum yang Mewajibkan Hijab di Iran

“Negosiasi intensif sedang dilakukan untuk memperpanjang gencatan senjata, yang sangat kami sambut baik. Tetapi, kami yakin kami memerlukan gencatan senjata kemanusiaan yang sejati (sepenuhnya),” ujarnya.

Guterres mengatakan di Gaza, lebih dari dua pertiga korban tewas dilaporkan adalah anak-anak dan perempuan.

“Dalam hitungan mingguan, jumlah anak-anak yang terbunuh oleh operasi militer Israel di Gaza jauh lebih besar dibandingkan jumlah total anak-anak yang terbunuh dalam satu tahun oleh pihak mana pun yang berkonflik, sejak saya menjadi Sekretaris Jenderal, dalam laporan tahunan tentang Anak-anak dan Konflik Bersenjata yang saya serahkan ke Dewan setiap tahunnya,” tuturnya.

Sejak awal permusuhan, Guterres mengatakan 111 pekerja PBB juga tewas di Gaza.

“Ini merupakan kehilangan personel terbesar dalam sejarah organisasi kami.  Biar saya jelaskan: Warga sipil, termasuk personel PBB, harus dilindungi. Objek sipil, termasuk rumah sakit, harus dilindungi. Fasilitas PBB tidak boleh diserang,” katanya, seraya mendesak semua pihak untuk menghormati hukum kemanusiaan internasional.

Solusi dua negara

Ratusan Umat Yahudi Duduki Patung Liberty, Desak Israel Hentikan Genosida dan Dukung Kebebasan Palestina.

Photo :
  • Aljazeera Photo/AFP.

Guterres mengatakan diperlukan lebih banyak upaya untuk mulai memenuhi kebutuhan manusia di Gaza.

“Gaza membutuhkan peningkatan bantuan kemanusiaan yang segera dan berkelanjutan termasuk makanan, air, bahan bakar, selimut, obat-obatan dan pasokan kesehatan. Penting untuk menyadari bahwa penyeberangan perbatasan Rafah tidak mempunyai kapasitas yang cukup, terutama mengingat lambatnya prosedur," ucapnya.

“Itulah sebabnya kami mendesak pembukaan perlintasan lain, termasuk Kerem Shalom, dan penyederhanaan mekanisme pemeriksaan untuk memungkinkan peningkatan jumlah bantuan yang diperlukan untuk menyelamatkan nyawa."

Namun, dia menekankan bahwa bantuan kemanusiaan saja tidak akan cukup, dan menegaskan bahwa solusi dua negara, berdasarkan resolusi PBB dan hukum internasional, harus dipastikan. “Masyarakat Gaza berada di tengah bencana kemanusiaan yang sangat besar di hadapan mata dunia. Kita tidak boleh berpaling."

Sebelumnya, Qatar mengumumkan perpanjangan perjanjian gencatan senjata pada Senin malam, 27 November 2023, selama dua hari, di mana pertukaran tahanan lebih lanjut akan dilakukan.

Selama lima hari terakhir, Israel telah menerima 60 sandera, termasuk perempuan dan anak-anak, sebagai imbalan atas pembebasan 180 warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak dari penjara Israel sebagai bagian dari kesepakatan dengan Hamas.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya