Tok! Negara Arab Kompak Tolak Pembentukan Pasukan Internasional untuk Gaza

Perdana Menteri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani.
Sumber :
  • Murat Gök – Anadolu Agency.

Qatar – Baru-baru ini para pemimpin negara-negara Arab menegaskan kembali bahwa mereka menolak adanya pembentukan pasukan internasional untuk menduduki Jalur Gaza usai perang dengan Israel. Ada beberapa alasan yang mendasari penolakan tersebut. 

Aksi Bejat Tentara Israel Serang Petani Anggur di Kampung Yesus

Penolakan tersebut kembali mencuat pada saat para pemimpin Arab berkumpul di Qatar. Mereka menghadiri acara pertemuan tahunan Forum Doha dengan agenda utama perempuan tersebut membahas mengenai konflik di Palestina yang semakin brutal. 

"Tak seorang pun dari wilayah ini akan menerima... untuk mendaratkan pasukannya (mengikuti) tank Israel. Ini tidak dapat diterima," kata Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Al-Thani seperti dilansir dari lamani The New Arab

12 Militer Israel Tewas di Tangan Brigade Al-Qassam

Perdana Menteri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani.

Photo :
  • Murat Gök – Anadolu Agency.

“Kita tidak boleh selalu membicarakan orang-orang Palestina seolah-olah mereka membutuhkan wali. Masalah Palestina adalah pusat dan jantung dari semua konflik di kawasan ini," ujar Sheikh Mohammed dalam kesempatan tersebut. 

Siasat Dungu Militer Zionis, Tank Tempur Israel Bunuh Kawan Sendiri

Rakyat Palestina yang diwakili oleh Otoritas Palestina yang saat ini menguasai sebagian Tepi Barat dan Jalur Gaza dikuasai oleh kelompok perlawanan Hamas. Otoritas Palestina dan Hamas kerap bersaing dan berselisih terutama mengenai kemerdekaan Palestina. 

“Apa yang terjadi di Gaza setiap hari tidak hanya berdampak pada kekuatan di Lebanon atau Yaman. Hal ini juga berdampak pada seluruh generasi yang mungkin menjadi radikal karena gambar-gambar ini,” tambah Perdana Menteri Qatar.

Warga Gaza mengunjungi rumah mereka yang hancur dibombardir Israel

Photo :
  • AP Photo/Hatem Ali

Qatar sendiri sampai saat ini masih mengucapkan untuk gencatan senjata Israel dan Hamas seperti yang terjadi pada akhir bulan lalu yang mengakhiri pertempuran selama satu minggu. Gencatan senjata itu juga disepakati pertukaran tahanan Palestina dan bantuan kemanusiaan. 

Namun, Sheikh Mohammed memperingatkan bahwa pengeboman yang semakin ganas di Jalur Gaza akan mempersempit peluang untuk melakukan gencatan senjata. 

“Ada tanggung jawab bersama pada kita semua untuk menghentikan pembunuhan ini, untuk kembali ke meja perundingan guna menemukan solusi jangka panjang. Mereka adalah bagian integral dari mosaik politik Palestina,” katanya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya