Konflik Meluas, Israel Akan Serang Kelompok Hizbullah di Lebanon

Konvoi tank Israel di perbatasan Gaza di Israel Selatan
Sumber :
  • AP Photo/Ohad Zwigenberg

Tel Aviv – Anggota kabinet perang Benny Gantz, mengatakan pada Rabu, 27 Desember 2023, bahwa Israel berusaha meningkatkan intensitas di front utara mereka melawan Hizbullah.

Ribuan Warga Yahudi Israel Memaksa Masuk dan Gelar Ibadah di Masjid Al-Aqsa

“Saya katakan kepada teman-teman kita di seluruh dunia: Situasi di perbatasan utara memerlukan perubahan,” kata Gantz, dikutip dari The Cradle, Jumat, 29 Desember 2023.

“Waktu untuk solusi diplomatik hampir habis. Jika dunia dan pemerintah Lebanon tidak mengambil tindakan untuk menghentikan serangan terhadap masyarakat di wilayah utara dan mengusir Hizbullah dari perbatasan, maka tentara Israel akan melakukan hal tersebut.”

Pendukung Israel Provokasi Mahasiswa Pro Palestina di Universitas California

VIVA Militer: Tentara Israel

Photo :
  • ifpnews.com

Sebelumnya, media Israel memberitakan bahwa ketua Komite Pemukiman Shtula mengatakan: “Kami mengira Hizbullah akan mundur ke utara Litani, namun yang terjadi adalah kami mundur ke belakang Sungai Betzet.”

Kelompok Kemanusiaan Periksa Persenjataan Mematikan yang Belum Meledak di Gaza

Tentara Israel yang menetap di dekat perbatasan Lebanon mengungkapkan bahwa mereka berada dalam kesiapan tinggi, dan kepala staf militer Herzi Halevi mengatakan bahwa pihaknya akan menyerang jika diperlukan. "Kami harus bersiap untuk menyerang jika diperlukan.”

Israel telah meningkatkan agresinya terhadap Lebanon Selatan dengan serangan hampir setiap hari, dan baru-baru ini, serangan udara Israel menargetkan kota Bint Jbeil di Lebanon Selatan yang menewaskan tiga warga sipil.

Hizbullah telah membuat kehadiran Israel di perbatasan dalam keadaan panik. Kelompok itu memandang ancaman Israel sebagai macan kertas dan setiap hari menargetkan pemukiman, dan menggusur puluhan ribu pemukim yang tinggal di kota-kota yang sekarang kosong.

Israel memperingatkan akan adanya ekspansi ke Lebanon, dan pada tanggal 22 Desember, pejabat senior militer Israel, mengatakan bahwa semua perhatian tertuju ke utara. Puluhan ribu warga Israel menjadi pengungsi internal akibat perang yang dilancarkan Hizbullah setelah Hamas menyerang.

“Penilaian umum di Israel adalah bahwa upaya diplomatik terhadap Hizbullah akan gagal, dan kemungkinan perang meningkat,” tambah Eyal.

The Times sebelumnya melaporkan bahwa Israel sedang menyusun rencana untuk menginvasi Lebanon karena tentara Israel takut akan serangan serupa pada 7 Oktober dari Hizbullah. Rencana dan ancaman invasi ke Lebanon bertentangan dengan permintaan sekutu Israel untuk tidak memperluas perang lebih jauh.

Jenderal cadangan Israel Yitzhak Brick telah memberikan peringatannya kepada Israel, dengan mengatakan bahwa pihaknya tidak siap menghadapi Hizbullah.

“Hizbullah saat ini dilengkapi dengan 150.000 roket dan peluru rudal, dan masalah utamanya adalah beberapa di antaranya presisi dan berat, dengan berat ratusan kilogram,” kata Brick memperingatkan.

VIVA Militer: Rudal milisi Hizbullah Lebanon

Photo :
  • foreignpolicy.com

Dia juga menambahkan bahwa Hizbullah dapat mencapai sasaran seperti pembangkit listrik, fasilitas air, pangkalan angkatan udara, dan mengganggu lalu lintas jalan raya, serta menggusur penduduk."

Namun Israel tetap bertekad untuk mengancam front Lebanon, dimana Menteri Pertahanan Yoav Gallant baru-baru ini mengatakan bahwa jika Hizbullah ingin naik satu level, maka Tel Aviv akan naik lima level.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya