Fakta Menarik Rwanda, Negara Terbersih di Afrika Timur

Negara Rwanda
Sumber :
  • Mugisha Don de Dieu/Flickr

VIVA Dunia – Rwanda merupakan sebuah negara kecil di Afrika Timur yang kini telah menjadi salah satu negara terbersih di dunia. Hal ini tidak terlepas dari upaya keras pemerintah Rwanda dalam menjaga kebersihan lingkungan.

Pameran Festival PPKL, MIND ID Paparkan Upaya Jaga Lingkungan

Upaya pemerintah Rwanda dalam menjaga kebersihan lingkungan dimulai pada tahun 2008, ketika pemerintah melarang penggunaan tas plastik sekali pakai. Larangan ini diikuti dengan berbagai upaya lain, seperti:

  • Pendidikan lingkungan. Pemerintah Rwanda melakukan berbagai kegiatan edukasi lingkungan kepada masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa.
  • Peningkatan kesadaran masyarakat. Pemerintah Rwanda juga meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
  • Pemberdayaan masyarakat. Pemerintah Rwanda memberdayakan masyarakat untuk terlibat dalam kegiatan kebersihan lingkungan.
Pj Bupati Purwakarta Ingatkan Integritas ASN dan Mitigasi Wabah DBD

Upaya-upaya tersebut membuahkan hasil yang signifikan. Rwanda kini menjadi salah satu negara terbersih di dunia. Hal ini terlihat dari kebersihan jalan-jalan, taman, dan tempat umum lainnya di Rwanda.

Selain kebersihannya tak terbantahkan, energi listrik di Rwanda juga sangatlah menggiurkan. Rwanda penuh dengan kejutan, jadi kami sarankan Anda datang untuk melihat gorila dan kembali lagi dan lagi untuk melihat hal lainnya.

Petugas Kebersihan di Tangerang Angkut 3 Ribu Ton Sampah per Hari Selama Idul Fitri

Di bawah ini kami telah mengumpulkan tujuh fakta yang akan mengubah semua yang Anda pikir Anda ketahui tentang Rwanda. 

Potret Kota Kigali, Rwanda, tanpa kendaraan bermotor.

Photo :
  • Plaid Zebra

1. Rwanda Sebagai Salah Satu Negara Terbersih di Dunia

Negara ini tidak hanya menerapkan larangan penggunaan kantong plastik dan bahan kemasan selama satu dekade, namun penduduk setempat juga ikut serta dalam aksi bersih-bersih komunitas bulanan yang disebut Umuganda.

Diterjemahkan menjadi “bersatu dalam tujuan yang sama,” Umuganda diperkenalkan ke kehidupan Rwanda pada tahun 1998 dan melibatkan segala hal mulai dari rehabilitasi hutan dan lahan basah hingga pembangunan sekolah dan rumah sakit.

Meskipun Umuganda diwajibkan bagi penduduk lokal Rwanda yang berusia 18-35 tahun, pengunjung dan ekspatriat didorong untuk menyingsingkan lengan baju mereka dan ikut serta pada hari Sabtu terakhir setiap bulan.

Semua warga Rwanda berusia 18 hingga 65 tahun diharuskan berpartisipasi dalam Umuganda, termasuk presiden!

2. Anda Bisa Temukan Kopi Terbaik

Kopi nikmat dikenal tumbuh subur di pegunungan. Berkat dataran tinggi dan iklim tropis di Rwanda, Anda akan mencicipi beberapa kopi terbaik di dunia di sini: sebagian besar dari varietas bourbon, ultra-mentega, emas cair bertubuh penuh. Dan lokasi ladang kopi yang berkembang di Rwanda merupakan sebuah tontonan tersendiri. Dedaunan hijau mengkilat menyelimuti perbukitan menghijau sejauh mata memandang, kontras sempurna dengan danau berkilauan dan hutan awan.

Juga dikenal sebagai 'negeri seribu bukit', ladang kopi Rwanda yang berkilau menutupi lanskap berbukit-bukit yang menakjubkan sejauh mata memandang.

3. Rwanda Pelopori Keterwakilan Gender yang Setara dalam Politik

Dengan lebih dari 60% kursi parlemen ditempati oleh perempuan , Rwanda adalah negara pertama yang memiliki keterwakilan perempuan tertinggi dalam kekuasaan yang masih merupakan jatah terbesar dibandingkan negara mana pun di dunia. Pemerintah Rwanda juga mengedepankan persamaan hak: sejak tahun 2018, negara ini menduduki peringkat teratas dalam daftar kesetaraan gender menurut Laporan Kesenjangan Gender Global . Ide-ide ini ditunjukkan tidak hanya melalui politik tetapi juga melalui pendidikan, kesempatan kerja dan peran perempuan dalam layanan kesehatan.

4. Kigali Gelar Hari Bebas Mobil Bulanan.

Dalam upaya mereka untuk mempromosikan aktivitas dan metode transportasi berkelanjutan, Rwanda mengadakan Hari Bebas Mobil bulanan di ibu kota hijau Kigali. Pada setiap hari Minggu pertama dan ketiga setiap bulan, jalan-jalan yang sibuk ditutup untuk memberi jalan bagi pengendara sepeda motor, pelari, dan skater dari segala usia. Sambil berupaya mengurangi emisi gas, Hari Bebas Mobil sangat dinantikan oleh warga Kigali karena menawarkan cara yang aman untuk bersosialisasi dan beraktivitas di luar ruangan.

Hari Bebas Mobil Kigali mendorong olahraga dan sosialisasi di kalangan warga sekaligus mengurangi polusi udara dan permintaan bensin

5. Rwanda Jadi Negara Afrika Pertama yang Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Dunia

Meskipun persaingan antara Rwanda dan Maroko sangat ketat , Persatuan Bersepeda Internasional telah mengonfirmasi bahwa Kigali akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia Jalan Raya 2025, yang pertama di Afrika.

Dengan perpaduan luar biasa antara pemandangan menakjubkan, tanjakan yang menantang, dan turunan yang menegangkan, tidak mengherankan jika Rwanda telah menjadi tempat favorit bagi para pesepeda dalam beberapa tahun terakhir.

Negara ini telah lama dikenal sebagai tuan rumah Tour du Rwanda , di mana ribuan penonton berkumpul untuk menyemangati pembalap lokal dan negara tetangga. Berangkat dari pengikut setia Tour, Kejuaraan Dunia Jalan Raya 2025 ditetapkan menjadi salah satu acara yang paling dinanti dalam sejarah bersepeda Rwanda.

Kebersihan lingkungan di Rwanda menjadi contoh bagi negara-negara lain di dunia. Rwanda menunjukkan bahwa kebersihan lingkungan dapat dicapai dengan upaya yang keras dan komitmen dari pemerintah dan masyarakat.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya