Menyedihkan, 17 Ribu Anak-anak Gaza Kini Yatim dan Piatu

Bayi Baru Lahir di Gaza (Doc: AP Photo)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Gaza – Sekitar 17.000 anak-anak di Jalur Gaza kini hidup tanpa salah satu atau kedua orang tua mereka akibat pembunuhan atau penangkapan oleh pasukan Israel, sejak 7 Oktober 2023.

Ria Ricis dan Teuku Ryan Resmi Cerai

Direktur Jenderal Kantor Media Gaza Ismail al-Thawabteh mengatakan pada konferensi pers di Rumah Sakit Martir Al-Aqsa, sekitar 17.000 anak-anak Palestina di Jalur Gaza hidup tanpa orang tua mereka sejak genosida dimulai.

VIVA Militer: Serangan udara militer Israel ke Jalur Gaza, Palestina

Photo :
  • dawn.com
Gerah Selalu Dapat Kabar Miring dengan Betrand Peto, Sarwendah Siap Lapor

"Dan beberapa dari mereka kehilangan kedua orang tuanya karena mati syahid, ditangkap, atau dihilangkan," kata Ismail, dikutip dari ANews, Jumat, 9 Februari 2024.

Al-Thawabteh mengatakan jumlah anak yang terbunuh sejak awal genosida telah meningkat menjadi 12.150.

Jelang Hari Kebebasan Pers Sedunia, Gaza Berduka Atas Kematian 140 Jurnalis dalam Serangan Israel

Dia juga menunjukkan bahwa total korban jiwa dalam perang telah mencapai 35.000 orang, martir dan orang hilang, termasuk 8.300 wanita, 340 personel medis, 46 personel pertahanan sipil, dan 123 jurnalis.

Dia kemudian mencatat bahwa kantor tersebut telah mendokumentasikan kehilangan sekitar 7.000 orang di bawah reruntuhan, karena mereka tidak dapat diselamatkan karena pemboman yang terus menerus dan kurangnya bahan bakar.

Ismail juga telah menuduh Israel mencuri lebih dari 300 mayat dan martir dari 13 kuburan yang diserang dan dibuldoser di Jalur Gaza.

“Penjajah menghancurkan puluhan mayat dan mencuri organ-organ penting dari mereka, beberapa di antaranya kemudian dikembalikan dan dikuburkan di kuburan massal di selatan Jalur Gaza," ujarnya.

Bangunan Universitas Al Israa di Gaza diledakan oleh militer Israel

Photo :
  • Al Israa

Dia kemudian mengeluarkan peringatan yang mengerikan mengenai kelaparan yang semakin parah di Jalur Gaza utara setelah menipisnya tepung, beras, dan pakan ternak yang biasa dimakan oleh warga di sana.

Dia menunjukkan bahwa lebih dari dua juta warga Palestina yang mengungsi di tempat penampungan di seluruh wilayah Jalur Gaza, menjalani kehidupan yang sangat sulit, karena mereka tidak dapat menemukan makanan, air, atau obat-obatan.

Selain itu, Ismail mengatakan bahwa lebih dari 700.000 pengungsi telah terjangkit penyakit menular karena kondisi pengungsian yang buruk dan tidak adanya layanan.

Sebagai informasi, Israel memberlakukan blokade yang mencekik di Gaza, termasuk melarang masuknya bahan bakar, makanan, dan obat-obatan, sehingga memperburuk situasi kemanusiaan di Jalur Gaza.

Menurut badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza secara umum hanya memenuhi 7 persen dari total kebutuhan pangan dan bantuan penduduk.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya