AS Perketat Sanksi, Blokir Senjata Korut ke Rusia, Iran Ikut Disorot!

Kebersamaan Vladimir Putin dan Kim Jong Un
Sumber :

VIVA – Seorang pejabat senior Washington mengatakan padar hari kamis, Amerika Serikat memperketat sanksi untuk memblokir pasokan senjata dan pasokan lainnya ke Korea Utara untuk mendukung upaya perang Rusia, dengan alasan kegagalan Rusia untuk mematuhi aturan internasional. Dia menyebut insiden tersebut mencengangkan.

Joe Biden Dikecam karena Diam Saat Israel Menghadapi Ancaman Surat Perintah Penangkapan

“Kami juga telah melihat laporan pengiriman senjata dari Iran ke Rusia, dan Korea Utara ke Rusia, dan kami sedang mencermatinya,” kata Kim dalam pengarahan yang diadakan di Foreign Press Center di Washington, Melansir, Yonhap Jumat, 23 Februari 2024.

"Kami meningkatkan sanksi untuk lebih membatasi pasokan senjata dan peralatan yang dapat mendukung upaya perang Rusia," tambahnya.

Mirip Punya Rusia, Drone Bunuh Diri Iran Keliaran dalam Operasi Nabi Besar

VIVA Militer: Pasukan Angkatan Bersenjata Federasi Rusia (VSRF)

Photo :
  • theguardian.com

Kim  mengomentari pertanyaan laporan media tentang serangkaian kesepakatan antara Moskow dan Korea Utara yang dianggap melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB, dengan mengatakan Rusia akan membayar harga atas keputusannya.

Menlu Ukraina sebut Putin ‘Hewan Politik’ yang Bisa Merasakan Rasa Takut

Berita yang dilaporkan termasuk pekerja Korea Utara yang tiba di Rusia, Moskow mencairkan aset Korea Utara, dan  Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiahkan mobil mewah kepada pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

"Apa yang akan saya katakan mengenai masalah transaksi Rusia dengan Korea Utara dan Iran adalah seperti yang Anda tunjukkan, hal ini merupakan pelanggaran terhadap resolusi Dewan Keamanan  yang dipilih dan didukung oleh Rusia sendiri," katanya.

“Saya rasa ini menimbulkan  pertanyaan serius mengenai peran Rusia di kancah internasional, kredibilitasnya, dan kesediaannya untuk mengambil peran kepemimpinan,” tambahnya.

Kim kemudian menunjuk ke Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, Mahkamah Internasional, Organisasi Maritim Internasional, dan organisasi lainnya, mencatat bahwa Rusia telah diusir dari organisasi internasional satu demi satu.

"Gagasan bahwa Rusia dapat terus melanggar peraturan yang seharusnya dipatuhi sebagai anggota tetap Dewan Keamanan adalah hal yang menakutkan," katanya.

"Mereka menanggung akibat dari keputusan yang membentuk institusi yang seharusnya mereka lindungi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya