Rusia Gelar Pilpres 2024, Putin Bakal Menang Mudah dan Melanggengkan Kekuasaan

Pemilu di Rusia (Doc: AP Photo)
Sumber :
  • VIVA.co.id/Natania Longdong

Moskow – Rakyat Rusia dan wilayah-wilayah yang dianeksasi Ukraina sudah memulai pemungutan suara untuk memilih Presiden dalam Pilpres 2024. Rusia akan menggelar pilpres selama tiga hari untuk menentukan presiden.

Di Tengah Pertempuran Rusia-Ukraina, Wakil Menteri Pertahanan Rusia Ditangkap Karena Terima Suap

Mengutip dari laporan Al Jazeera, Jumat, 15 Maret 2024, Presiden petahana Vladimir Putin diperkirakan akan kembali menang. Eks Perdana Menteri Rusia itu diprediksi bakal dengan mudah mengamankan lagi masa jabatan kelima sebagai kepala negara.

Putin punya tiga rival yaitu Leonid Slutsky dari Partai Demokrat Liberal (LDPR), Nikolai Kharitonov dari Partai Komunis, dan Vladislav Davankov dari partai Rakyat Baru.

Wamenhan Rusia Ditangkap Atas Dugaan Korupsi

Adapun banyak tokoh oposisi melihat pilpres kali ini sebagai cara mengukur opini publik mengenai perang Rusia-Ukraina yang sudah berlangsung dua tahun.

VIVA Militer: Presiden Rusia, Vladimir Putin

Photo :
  • tass.com
5 Negara Pemegang Hak Veto di PBB, Keputusan Internasional Ada di Tangan Mereka

Hasil dari pemungutan suara ini akan diumumkan segera. Proses pemungutan suara akan berlangsung hingga Minggu, 17 Maret 2024. Presiden terpilih dijadwalkan akan dilantik pada bulan Mei mendatang.

Dalam dinamikanya, pekan lalu, Menteri Luar Negeri Rusia sempat memanggil Lynne Tracy, duta besar AS di Moskow. Langkah Rusia itu untuk memperingatkan negara tersebut siap mengusir diplomat AS yang dianggap mencampuri urusan dalam negeri termasuk Pemilu di Moskow.

Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri waspada terhadap tindakan subversif dan penyebaran informasi terkait pemilu serta perang di Ukraina.

Otoritas Rusia menyampaikan perilaku seperti itu akan ditindak dengan tegas. Salah satunya dengan melakukan pengusiran sebagai ‘persona non grata’ terhadap staf Kedutaan Besar Amerika Serikat yang terlibat dalam tindakan tersebut.

“Kami tidak pernah memberi tahu siapa pun cara hidup. Tapi, kami juga tidak ingin diberi tahu. Jadi, tentu saja, kami akan menekan segala upaya untuk ikut campur dalam pemilu kami,” kata Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov pekan lalu.

Peskov menambahkan banyak negara sedang mendiskusikan cara untuk pertanyakan hasil Pilpres Rusia yang akan diadakan minggu ini.

Namun, ia menegaskan pihaknya belum siap mendengarkan kesimpulan dan penilaian sejumlah negara itu.

"Bagi kami, yang terpenting adalah penilaian kami. Dan bagi kita, bagi kita masing-masing, yang terpenting adalah suara kita,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya