Penyelidikan Terorisme

Australia Akui Salah Tangkap Orang

VIVAnews - Pemerintah Australia mengaku telah berbuat salah dengan menuduh seorang dokter asal India terlibat dalam jaringan teroris di Inggris tahun 2007. Gara-gara tuduhan tersebut, dokter bernama Mohammed Haneef sempat ditahan selama sebelas hari tanpa dakwaan, berdasarkan undang-undang anti terorisme, dan kemudian diusir dari Australia.

"Seorang pria tak bersalah telah menerima tuduhan. Dia sempat ditahan lebih lama dari yang seharusnya. Situasi seperti ini tidak bisa diterima dan seharusnya tidak boleh terjadi," kata Jaksa Agung Australia, Robert McClelland, dalam konfrensi pers di Sydney, Selasa 23 Desember 2008, seperti dikutip ABC News.  

Haneef ditahan pada Juli 2007 oleh aparat keamanan Australia setelah ada laporan kartu SIM telepon seluler miliknya ditemukan pada salah satu tersangka teroris yang gagal menjalankan serangan di suatu bandara di kota Glasgow, Britania Raya (Inggris). Belakangan diketahui bahwa laporan tersebut tidak terbukti.

Berdasarkan petunjuk dari aparat keamanan Inggris, polisi Australia menangkap Haneef saat akan meninggalkan Brisbane menuju India. Selain ditahan tanpa surat perintah dari pengadilan, izin kerja (visa) Haneef ke Australia dicabut karena dicurigai terlibat dalam aksi bom mobil di London dan Glasgow.

Setahun kemudian, otoritas hukum Australia, melalui laporan dari penyelidikan independen oleh hakim veteran John Clarke dan Organisasi Keamanan Intelijen Australia (ASIO), tidak menemukan bukti bahwa Haneef terlibat dalam jaringan teroris.

Cak Imin Rahasiakan Calon dari PKB Untuk Pilgub Jatim: Kalau Bocor Ketahuan Khofifah Bahaya

Di Australia, Haneef bekerja sebagai seorang dokter untuk sebuah rumah sakit di Brisbane, negara bagian Queensland.

Prabowo Subianto temani Jokowi bertemu dengan PM Singapura Lee Hsien Loong

Prabowo Aktif Temani Jokowi, Pakar Politik: Menandakan Transisi Pemindahan Berjalan Mulus

Momen Prabowo Subianto kerap menemani Presiden RI Jokowi menerima berbagai tamu kehormatan di Istana Negara.

img_title
VIVA.co.id
29 April 2024