Tsunami Jepang

Ratusan Pasien Kekurangan Obat-obatan

Seorang warga Prefektur Miyagi, Jepang, mencari keberadaan suaminya
Sumber :
  • AP Photo/Kyodo News

VIVAnews - Ratusan pasien rumah sakit di kota Takajo kehabisan makanan dan obat-obatan. Bantuan pemerintah, hingga berhari-hari belum sampai ke tangan para pasien yang kebanyakan adalah orang tua.

Ini Peran dan Kontribusi Bea Cukai Terhadap Penerimaan Negara dan Pengawasan Perdagangan

Sedikitnya 120 pasien dari rumah sakit umum Senen di Takajo terbaring di kasur, atau duduk di kursi roda di tempat penampungan, rumah sakit itu tak dapat lagi memenuhi kebutuhan medis mereka. 

Seperti dilansir dari laman Associated Press, Senin, 14 Maret 2011, semua makanan dan obat-obatan terletak di lantai satu rusak atau tersapu tsunami "Tidak ada makanan," rintih lelaki tua di kursi roda, namanya tidak disebutkan.

Jampidum Kejaksaan Agung Fadil Zumhana Meninggal Dunia

Rumah Sakit Senen sendiri telah hancur, atap-atap runtuh dan perangkat medis rusak, akibat gempa bumi dan tsunami yang menerjang Jumat pekan lalu. Petugas RS, Ryoichi Hashiguchi mengatakan sejauh ini telah empat orang pasien yang tewas, semua berumur lebih dari 90 tahun. 

Tidak ada listrik dan air bersih, pada dua hari pertama sejak bencana, para staf RS dan pasien berbagi mie instan beku dan sayuran yang mereka peroleh dari kulkas yang terbengkalai. "Kami hanya memiliki sedikit sekali bahan makanan," ujar Hashiguchi.

Cegah Kemacetan, Tol Jakarta-Tangerang Arah Jakarta Berlakukan Contraflow

Tidak ada bantuan yang datang dalam dua hari itu. Pada Senin, warga mulai membagikan nasi kepal. Anggota keluarga pasien mulai menyumbangkan generator listrik , perusahaan gas lokal juga telah menyumbangkan pemanas untuk menghangatkan makanan dan minuman.

Hashiguchi mengatakan mereka telah menghubungi pemerintah kota, dan memberitahu bahwa kondisi para pasien semakin memburuk. Namun belum ada tanggapan yang berarti. 

"Saya kira masalah ini tidak akan segera dituntaskan," ujarnya.

Kota Takajo, prefektur Miyagi, yang letaknya berdekatan dengan kota Sendai merupakan salah satu daerah terparah terkena bencana gempa. Kemarin, ditemukan lebih dari 2.000 mayat bergelimpangan di prefektur ini. Sementara itu, lebih dari 3.000 orang masih dilaporkan hilang.

 

Gelombang Cuaca Luar Biasa Panas Melanda Asia Selatan dan Tenggara

61 Killed Over Heatwave in Thailand so far This Year

Heatwave has killed 61 people in Thailand so far in 2024, more than in all of 2023, the health ministry said on Friday (May 10) after weeks of scorching weather across th

img_title
VIVA.co.id
11 Mei 2024