Presiden Assad: Ada Provokator di Suriah

Presiden Bashar Assad disambut rakyat Suriah di Damaskus, Maret 2011
Sumber :
  • AP Photo/SANA

VIVAnews - Presiden Suriah, Bashar Assad, mengungkap demonstrasi dan kekacauan yang terjadi di negaranya adalah ulah para provokator. Namun, dia berjanji akan memenuhi tuntutan rakyat dengan melakukan reformasi politik dan dialog nasional.

Pada pidatonya, Senin, 20 Juni 2011, di Universitas Damaskus, Assad mengatakan tuntutan yang akan dia penuhi adalah tuntutan yang sah dari demonstran yang bertanggung jawab, yaitu reformasi. Adapun tuntutan untuk menggulingkan dirinya, adalah ulah orang-orang yang memanfaatkan situasi demi kepentingan golongan.

Dilansir dari laman Associated Press, Assad mengatakan orang-orang penyabotase itu adalah kuman-kuman yang harus segera dibasmi. Pada kemunculan ketiganya sejak gejolak terjadi di Suriah beberapa bulan lalu ini, Assad mengatakan paket reformasi telah disiapkan dan akan dilaksanakan pada September atau pada akhir tahun ini.

"Kami ingin agar rakyat mendukung reformasi, tapi terlebih dulu kita harus memisahkan reformis sejati dengan para pengacau," ujarnya.

Dia juga mengatakan bahwa dialog nasional akan segera dimulai. Pemerintahnya telah membentuk komite untuk mengkaji amandemen konstitusional. Termasuk dari amandemen ini adalah diikutsertakannya partai politik selain partai berkuasa, Baath, dalam pemilihan depan.

Dalam pidatonya tersebut, Assad menyatakan menolak  turun. Dia memperingatkan bahwa situasi akan semakin kacau jika dia lengser. Jika sudah kacau, Assad mengancam perekonomian Suriah akan runtuh.

"Hal tersebut adalah peristiwa paling berbahaya yang akan kita hadapi dalam beberapa dekade ke depan," tegas Assad.

Pidato yang disampaikan Assad itu disambut miring oleh para penentangnya. Di tengah pidatonya, ribuan orang berdemo di beberapa kota Suriah, membawa banner bertuliskan 'kami hanya ingin satu hal: rezim runtuh'. Demonstran juga meneriakkan kata-kata "pembohong! pembohong!"

"Pidatonya tidak memberikan visi mengenai periode baru dimulainya pengalihan kepemimpinan dari kediktatoran menuju demokrasi nasional dengan pluralisme politiknya," ujar salah seorang demonstran, Hassan Abdul-Azim.

Amerika Serikat mengatakan bahwa yang dibutuhkan rakyat Suriah saat ini adalah tindakan, bukan janji. "Assad menyalahkan adanya provokator dari luar daripada mencoba memahami mengapa rakyatnya sendiri jijik terhadap pemerintahannya yang korup, otoriter dan kejam," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Victoria Nuland.

Menurut laporan oposan pemerintah Suriah, sejak demonstrasi dan kerusuhan terjadi pada Maret lalu, telah lebih dari 1.400 warga Suriah yang terbunuh dan 10.000 demonstran ditahan. Assad dikatakan  menurunkan pasukan bersenjata dan tentara untuk menggempur demonstran. (umi)

Bank Mandiri Proyeksi Ekonomi RI 2024 Tumbuh 5,06 Persen
Shin Tae-yong dan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir

Shin Tae-yong Tak Gentar dengan Target Tinggi dari PSSI

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong mengatakan pekan depan akan bertemu dengan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir. Pertemuan itu dilakukan untuk bahas perpanjangan kontrak

img_title
VIVA.co.id
15 Mei 2024