- REUTERS/Andrew Kelly
VIVAnews - Majelis Umum PBB mengeluarkan resolusi baru terkait penghentian kekerasan di Suriah pada Kamis waktu setempat. Sebelumnya, resolusi serupa gagal diloloskan di Dewan Keamanan PBB, karena veto dari Rusia dan China.
Seperti diberitakan Reuters, sebanyak 137 dari 193 anggota Majelis Umum PBB menyatakan setuju atas resolusi tersebut. Sementara itu, 12 negara menolak, di antaranya adalah Rusia, China, Iran, Korea Utara, Venezuela dan Bolivia. Sebanyak 17 negara menyatakan abstain.
Resolusi ini sifatnya tidak mengikat dan tidak ada hak veto pada keputusan Majelis Umum tersebut.
Isi dari resolusi sama seperti resolusi yang tidak disetujui di DK PBB pada awal Februari lalu. Resolusi itu berisikan dukungan PBB terhadap rencana Liga Arab untuk menghentikan kekerasan di Suriah dan mendesak Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon membentuk utusan khusus untuk Suriah.
Selain itu, PBB juga mengutuk kekerasan dan pelanggaran HAM sistematis yang terjadi di seluruh Suriah. PBB juga menyerukan penarikan pasukan Suriah dari kota-kota dan desa di Suriah. Tercatat, telah lebih dari 5.000 orang tewas sejak upaya revolusi pecah di Suriah tahun lalu.
"Hari ini Majelis Umum PBB memberikan pesan yang jelas bagi seluruh rakyat Suriah, bahwa dunia bersama kalian," kata Duta Besar Amerika Serikat untuk PBB, Susan Rice.
Duta Besar Suriah untuk PBB, Ja'afari menolak resolusi tersebut. Di hadapan Majelis Umum, dia mengatakan bahwa ini adalah salah satu cara menggulingkan pemerintahan Suriah dan membuka jalan bagi kelompok teroris untuk mengambil alih negeri.
"Kami mengkhawatirkan niat sebenarnya dari negara-negara yang mendukung resolusi ini, terutama negara yang memiliki konflik politik dan media dengan Suriah. Mereka menyediakan dukungan media, keuangan dan politik kepada kelompok teroris dan membawanya ke forum-forum internasional," kata Ja'afari.
Polisi Bakal Periksa Operator Bus Kecelakaan Maut di Subang
Kecelakaan maut yang membawa rombongan siswa asal Depok terjadi di Subang, Jawa Barat. Bus yang membawa siswa dan guru ini terguling.
