Konflik Thailand-Kamboja

Indonesia Mesti Aktif Selesaikan Konflik

VIVAnews – Wakil Ketua Komisi Pertahanan dan Luar Negeri Dewan Perwakilan Rakyat Yusron Ihza Mahendra meminta pemerintah Indonesia berperan aktif menyelesaikan konflik wilayah Kamboja dan Thailand, baik secara bilateral maupun ASEAN.

Tinjau Pasar di NTB, Jokowi: Harga Cabai Rawit hingga Bawang Merah Turun

Yusron Ihza menyatakan, Indonesia dapat berperan melalui prakarsa diplomatik. Misalnya, membawa masalah yang dihadapi Kamboja dan Thailand ke meja perundingan. “Jika pemerintah perlu dan mungkin kirim pasukan perdamaian. Komisi I akan mendukung,” katanya kepada VIVAnews, Jumat 17 Oktober 2008.

Situasi konflik negara bertetangga itu, kata anggota Partai Bulan Bintang ini, cenderung bereskalasi bila tidak ada pihak yang menengahi. Kamboja dan Thailand merupakan anggota ASEAN. Mestinya, kata Yusron, ASEAN sigap menyelesaikan sengketa kedua negara.

Dewas KPK Ungkap Alasan Nurul Ghufron Absen Sidang Etik

“Jangan memberi peluang negara luar ASEAN campur tangan. Karena RI negara terbesar di ASEAN, seyogyanya RI terdepan,” Yusron. Yusron selama tiga hari terakhir berada di Phom Penh, Kamboja.

Yusron mengatakan, warga perbatasan kedua negara sudah mulai  mengungsi. Menurutnya, reaksi ini merupakan tanda-tanda situasi makin panas. “Perdana Menteri Hun Sen pun sudah memenuhi janjinya kemarin bahwa jika Thailand tidak meninggalkan Kamboja, maka akan diserbu,” katanya.

Usai Keributan Avsec dengan Penumpang, AP II Bandara Soetta Minta Penumpang Perhatikan Barang Bawaan
Pengelolaan Dana Desa

Marak Korupsi Dana Desa, Kemenkeu Ancam Blacklist dan Hentikan Penyaluran

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyoroti soal besarnya potensi korupsi yang bisa dilakukan oleh oknum-oknum perangkat desa terhadap dana desa.

img_title
VIVA.co.id
2 Mei 2024