Komet Lulin Dekati Bumi

VIVAnews - Komet berwarna kehijauan dengan "dua ekor" bernama Lulin akan berada di posisi terdekat dengan bumi, Selasa pukul 22.43 waktu Amerika bagian timur (ET) atau sekitar Rabu pagi WIB.

Suhu Capai 39 Derajat, Ini Tips Agar Tetap Fit Sampai Puncak Ibadah Haji

Dengan jarak 38 mil atau sekitar 61 juta kilometer, Komet Lulin bisa dilihat dengan mata telanjang.

Ini karena bintang berekor yang juga dikenal sebagai "komet hijau" ini akan mencapai tingkat warna paling terang dan laju paling cepat saat berjarak 38 mil dari Bumi kira-kira pada pukul 22.43 ET. 

Komet Lulin ditemukan pertama kali 11 Juli 2007 lalu oleh Quanzhi Ye, mahasiswa Universitas Sun Yat Sen, China, saat sedang mempelajari foto hamparan bintang hasil jepretan astronom Taiwan, Chi Sheng Lin, di Lulin Observatory.

Transformasi Wajah Johnny Depp yang Pernah Dinobatkan Sebagai Pria Terseksi di Dunia 2 Kali

Seperti dikutip dari laman News-Press, Selasa 24 Februari 2009, Lulin akan tampak terang saat dilihat dari mulai senja hingga fajar di berbagai belahan bumi. Jika dipandang jauh dari gemerlap lampu kota, maka Lulin bisa dilihat dengan mata telanjang.

Selain itu, maka teleskop atau binokuler bisa digunakan. Bintang berekor ini dapat ditemukan di bawah planet Saturnus, di konstelasi Leo.

Lulin akan bergerak dengan kecepatan 60 ribu mph (mil per jam), cahaya benda langit ini akan sangat terang. Namun itu relatif. "Karena sangat dekat dengan bumi, seharusnya Lulin menjadi komet paling terang.

Ada Masalah Besar, Aditya Zoni Gak Kaget Digugat Cerai Yasmine Ow

Tetapi hal itu tergantung lokasi kita saat melihatnya. Jika melihat dari daerah pedesaan Lulin akan terlihat sangat terang," kata Rich Talcott, seorang pemimpin redaksi majalah Astronomy.

Ahli perbintangan mengatakan, Lulin akan tampak seperti bola mungil dengan dua ekor, satu ekor di depan, dan satu lagi di belakang. Satu ekor berpendar dan ekor lain mengarah ke matahari.

Ini yang menjadikan Lulin berbeda dengan komet lain yang biasanya hanya memiliki satu ekor. Lulin mengorbit berlawanan arah dengan orbit planet.

Nuansa kehijauan Lulin berasal dari jenis gas beracun, karbon dan cyanogen.

Parade Kriya dan Budaya dalam rangka Perayaan HUT Dekranas 2024

Amanda Soemedi Bey Machmudin Antusias Saksikan Parade Kriya dan Budaya HUT Dekranas 2024

Amanda Soemedi Bey menyaksikan Parade Kriya dan Budaya dalam rangka HUT Dekranas 2024 di Jl. Slamet Riyadi, Surakarta, Rabu (15/5/2024), dengan antusias.

img_title
VIVA.co.id
16 Mei 2024