Sekjen PBB: Ancaman Nuklir Bukan Permainan

Ban Ki-moon
Sumber :
VIVAnews -
Terpopuler: 6 Pemain Bidikan Inter Milan, Pengakuan Pelatih Korsel Usai Dihajar Indonesia
Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Ban Ki-moon menilai krisis nuklir Korea Utara sudah melewati batas. Menurut Ban, ancaman nuklir bukanlah sebuah permainan yang dapat diubah sesuka hati.

Resep Sempol Ayam Lezat ala Penjual Depan SD, Mudah Dibuat Pastinya Bikin Nagih

Pernyataan itu diungkap Ban menanggapi rencana . Hal ini disampaikan Ban dalam jumpa wartawan di sela kunjungannya ke Andorra.
Gempa Garut Terasa hingga Bandung, BMKG: Jenis Menengah dan Tak Berpotensi Tsunami


Menurut Ban, langkah itu diambil Korut, karena mereka kesal dengan pengetatan sanksi yang dijatuhkan PBB terhadap negara pimpinan Kim Jong-un itu dan latihan militer bersama yang dilakukan oleh Korea Selatan (Korsel) dengan Amerika Serikat (AS).


Ban menyerukan untuk segera diadakan pertemuan dengan Korut. "Semuanya harus dimulai dengan ketenangan. Tidak ada manfaatnya bagi Korut berbenturan dengan komunitas internasional. Ancaman nuklir bukan sebuah permainan," ujar Ban seperti dikutip BBC, Selasa 2 April 2013.


Sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Korsel, menyayangkan langkah yang diambil Korut untuk mengaktifkan kembali reaktor nuklir mereka yang sempat ditutup pada tahun 2007 itu.


Pernyataan serupa juga datang dari sekutu terdekat Korut, China. Melalui juru bicara Kementerian Luar Negerinya, Hong Lei, meminta Korut untuk menahan diri demi bisa menyelesaikan situasi yang sensitif dan kompleks yang terjadi di Semenanjung Korea.


Sementara AS menanggapi rencana untuk mengaktifkan kembali reaktor nuklir Yongbyon, merupakan satu bukti nyata, bahwa Korut kembali melanggar kewajiban internasionalnya. Juru bicara gedung putih, Jay Carney, bahkan mendorong China dan Rusia untuk menekan Korut agar mereka berubah pikiran.


Rusia pun mewaspadai peningkatan ketegangan di Semenanjung Korea pasca pernyataan perang terbuka yang diluncurkan Kim Jong-un dan rencana mengaktifkan kembali reaktor nuklir mereka. Mereka mengingatkan beberapa pihak untuk tidak menggunakan isu Korut ini demi mencapai tujuan politik dan militer dari pihak tertentu.
Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya