Sumber :
- TV One
VIVAnews
– Korea Utara Rabu kemarin menutup kawasan industri Kaesong sehingga tidak dapat dimasuki oleh para pekerja asal Korea Selatan, Rabu 3 April 2013. Harian
Telegraph
melansir, terdapat lebih dari 800 warga Korsel bekerja di Kaesong, dan 123 perusahaan asal Korsel membuka usaha di sana.
Kawasan industri Kaesong di Korut kerap menjadi rujukan untuk melihat hubungan Korut dan Korsel. Daerah itu tidak ditutup ketika Korut melakukan uji coba nuklir beberapa kali. Namun kali ini Korut merealisasikan ancamannya untuk menutup Kaesong. Langkah ini diambil Korut menyusul sanksi yang dijatuhkan PBB atas negara itu.
Stasiun berita
BBC
melaporkan, sebanyak 850 pekerja Korsel sedang berada di Kaesong ketika pemerintah Korut mengumumkan memblokir akses keluar-masuk kawasan itu. Namun pejabat berwenang di Korsel mengatakan para pekerja Korsel yang terjebak di Kaesong diizinkan untuk kembali ke Korsel.
Salah satu pekerja Korsel yang berhasil keluar dari Kaesong mengatakan, beberapa rekan kerjanya masih tertahan di sana karena pemerintah Korut tidak menyediakan alat transportasi yang dapat mengantar para pekerja hingga daerah perbatasan. “Beberapa orang tidak dapat kembali karena truk yang biasanya mengantar pasokan ke dalam Korut, tidak diizinkan masuk,” kata salah seorang pekerja.
Namun menurut
BBC
, banyak pekerja Korsel yang memang memilih bertahan di Kaesong karena mereka khawatir tidak akan diizinkan masuk lagi ke kawasan industri itu jika mereka kembali ke Korsel.
Juru bicara Kementerian Unifikasi Korsel, Kim Hyung-seok, meminta Korut segera mencabut larangan izin masuk bagi pekerja Korsel di Kaesong. Dia juga berjanji untuk menjamin keselamatan semua warga Korsel yang saat ini masih berada di sana. “Menjamin keselamatan warga kami merupakan prioritas utama, dan pemerintah Korsel akan mengambil langkah antisipasi yang diperlukan sesuai aturan yang berlaku,” kata Hyung-seok.
Kaesong juga pernah diblokir tahun 2009, ketika pemerintah Korsel menolak memberikan akses bagi warganya untuk melintasi Korut. Hal itu dilakukan sebagai respons terhadap latihan militer tahunan yang sedang digelar antara Amerika Serikat dengan Korsel. (ren)
Baca Juga :
Halaman Selanjutnya
Kaesong juga pernah diblokir tahun 2009, ketika pemerintah Korsel menolak memberikan akses bagi warganya untuk melintasi Korut. Hal itu dilakukan sebagai respons terhadap latihan militer tahunan yang sedang digelar antara Amerika Serikat dengan Korsel. (ren)